Mendengar Suara Tuhan Secara Pribadi




Sabtu, 10 Pebruari 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 7-9

Bilangan 7:89 (TB)  Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Bagi orang yang tinggal di kota besar, mungkin mereka tidak lagi mendengar suara jangkrik, padahal sebenarnya juga ada jangkrik di kota besar. Suara orang-orang, mobil, motor, musik, pabrik, proyek dan berbagai moda transportasi cenderung mendominasi sehingga suara yang kecil dan lembut tidaklah terdengar.

Suara jutaaan orang Israel, terdiri dari 603.550 laki-laki dewasa, ditambah perempuan dan anak-anak tentu sangatlah riuh. Apalagi mereka tinggal di kompleks perkemahan yang sama. Ada yang berteriak, bertengkar bahkan menangis. Dalam situasi demikian tidaklah mungkin Musa bisa mendengar suara Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan memerintahkan Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan agar bisa mendengar suara Tuhan.

Kita sebaiknya mendedikasikan waktu yang khusus setiap hari untuk mendengar suara Tuhan. Waktu yang khusus itu sering kita sebut sebagai saat teduh.
Jadi untuk mendengar suara Tuhan, apa yang harus kita lakukan? Berdasarkan Bilangan 7:89, kita mendapati:

1. Masuk dalam hadirat-Nya.
Tinggalkan sejenak kesibukan Anda, persembahkanlah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Persembahkanlah pujian dan nyanyian syukur kepada Tuhan.

2. Menerima pendamaian.
Datanglah kepada Tuhan dengan pengakuan dosa dan mintalah pengampunan-Nya. Sebab salah salah doa kita adalah dosa-dosa kita.
Yeremia 5:25 (TB)  Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.

3. Merenungkan firman Tuhan.
Tuhan berbicara dari atas tabut hukum Allah, artinya firman Tuhan harus menjadi otoritas tertinggi dalam hidup kita. Firman Tuhan adalah Sabda Tuhan. Saat kita membaca dan merenungkan firman Tuhan, dengarlah suara-Nya. Kita bisa bertanya jawab soal-soal kehidupan kita kepada-Nya. Firman-Nya akan menguatkan dan memberikan hikmat.

Di abad milenial ini, banyak orang salah menggunakan media sosial untuk "curhat", akibatnya kehidupan pribadi bisa menjadi viral di media sosial. Jika Anda mau "curhat", datanglah ke Pribadi yang tepat. Masuklah dalam hadirat Tuhan, terima pengampunan-Nya, dan renungkan firman Tuhan. Maka akan terjadi komunikasi dua arah antara Anda dan Tuhan. Haleluya. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages