Kunci Pelayanan John Sung



Kamis, 31 Agustus 2017

Yehezkiel 3:1 (TB) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."

John Sung adalah pengkhotbah kebangunan rohani yang sangat berpengaruh dari China. Meskipun hanya 15 tahun memberitakan firman Tuhan di China dan sekitarnya, dan hanya satu kali berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, namun menghasilkan dampak yang luar biasa. John Sung pada tahun 1939 datang ke Indonesia untuk berkhotbah. Jakarta, Bandung, Cirebon, Madiun, Solo, Surabaya, dan Makasar menjadi tempat diadakannya kampanye penginjilan John Sung. Gereja berbahasa Mandarin di Indonesia merupakan salah satu wujud peninggalan pelayanannya. Ia sangat tegas dan tanpa kompromi dalam memberitakan firman Tuhan sehingga mendapat julukan "Si Pemecah Gunung Es".

Apakah kunci pelayanan John Sung sehingga bisa dipakai Tuhan dengan luar biasa?

1. Menanggalkan Gelar
Dalam sebuah perjalanan pulang dari Amerika tempat ia menempuh studi, tiba-tiba ia membuang semua ijazah dan begitu banyak penghargaan di tengah laut. Ia menganggapnya sebagai sampah bila dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus. Hanya satu ijazah yang masih dia pegang yaitu ijazah doktornya karena tidak mau mengecewakan orang tuanya yang adalah seorang pendeta. Namun dalam setiap pelayanannya, ia tidak menggunakan gelarnya sebab ia menyadari semakin tinggi gelar seseorang, semakin menghalangi pengenalan akan Tuhan. Di sini kita belajar prinsip kerendahan hati dan mengosongkan diri sehingga John Sung bisa dipakai luar biasa.

2. Mengisi hidupnya dengan firman Tuhan.
John Sung mengalami kelahiran baru yang luar biasa sehingga ia memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Bagi kekristenan tradisional perubahan sikap John Sung dianggap sebagai kelainan mental sehingga ia dikurung selama 6 bulan. Satu-satunya buku yang ia bawa di penjara adalah Alkitab. Dan selama 6 bulan, ia telah membaca Alkitab sampai selesai sebanyak 40 kali! Bayangkan betapa kehidupannya diisi dan diinspirasi oleh firman Tuhan. Di sini kita belajar prinsip hidupnya, agar bisa dipakai Tuhan untuk memberitakan firman Tuhan, maka hidupnya harus senantiasa diisi dengan firman Tuhan.

Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Selamat beraktifitas. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages