Penghalang Iman



Sabtu, 28 Januari 2017

Matius 14:30-31 (TB) Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Petrus telah memulai langkah pertama dengan sangat baik, sehingga dengan iman dia berhasil berjalan di atas air. Tetapi setelah beberapa saat berjalan di atas air ia mulai tenggelam. Apa sebabnya?

1. Ketakutan (ayat 30)
Tidak bisa dihindari dalam perjalanan kita selalu menjumpai tantangan dan kesulitan. Dan otamatis hal itu akan menyerang iman kita. Takut gagal, takut jatuh miskin, takut kehilangan, takut nggak dapat jodoh, takut nggak lulus, takut nggak berhasil, takut terhadap segala tekanan. Mengasihi Tuhan sungguh-sungguh membuat kita mengenal Dia sehingga membuat kita tidak takut. Semakin jauh kita melangkah semakin besar bahayanya. Bagaimana firman Tuhan tentang hal ini.

1 Yohanes 4:18 (TB) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

2. Kurang Percaya (Kehilangan Fokus)
Fokus kepada Tuhan mulai hilang ketika angin mulai menerpa Petrus sehingga ia mulai goyah dan akhirnya tenggelam. Seringkali kita lebih fokus kepada masalah kita daripada fokus kepada Tuhan. Sehingga kita merasa masalah lebih besar daripada Tuhan. Hal ini adalah kekeliruan yang mendasar.
Sebagai orang percaya, seharusnya Tuhan Yesus menjadi tujuan dan fokus kehidupan kita. Setiap langkah yang kita jalani disertai dengan renungan "apakah ini berkenan kepada Tuhan?". Penting untuk terus kuatkan iman dalam perjalanan, bukan saja saat pertama melangkah tetapi iman dibutuhkan sepanjang perjalanan.

Habakuk 2:4 (TB) Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

3. Bimbang
Orang yang bimbang lebih banyak dikuasai pikirannya. Sehingga ketika masalah terjadi berkata "ini mustahil" karena tidak masuk akal.
Sikap bimbang justru membuat jatuh dan gagal. Contoh bimbang meniti bambu, sehingga tidak bisa menguasai keseimbangan dan jatuh. Bimbang dalam menyeberang jalan, antara maju, berhenti atau mundur sehingga malah tertabrak.
Pikiran memang diciptakan Tuhan untuk kebaikan, jika diselaraskan dengan firman Tuhan sehingga kita dapat mengerti pikiran dan kehendak Tuhan.

1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Mari kita serahkan kebimbangan dan kekuatiran kita kepada Tuhan. Lanjutkan perjalanan iman kita. ( Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages