Ketaatan



Hari 4
Minggu, 08 Januari 2017
Ketaatan
Bacaan: Kejadian 22, 1 Samuel 15: 22


Orang tua sering menasihati anak kecil dengan perintah-perintah yang kurang masuk akal di dalam pikiran anak tersebut. Ibu sering menasihati anaknya untuk selalu berhenti terlebih dahulu dan melihat ke kiri dan ke kanan sebelum menyeberang jalan, atau berhati-hati jika sedang memegang benda yang tajam. Si anak mungkin tidak sepenuhnya mengerti akan semua alasan di balik perintah ibunya. Tetapi, anak kecil tetap saja taat kepada perintah tersebut karena anak kecil percaya bahwa orang tua selalu ingin melindungi dan memberikan yang terbaik untuk dirinya.

Di dalam Kejadian 22, Tuhan memberikan perintah yang terdengar aneh bagi kita. Abraham diperintahkan untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal, yang sangat dikasihinya sebagai korban bakaran. Dapatkah kita bayangkan, Abraham telah menanti berpuluh-puluh tahun untuk seorang anak dan setelah mendapatkannya, Tuhan meminta anak itu dibunuh sebagai korban bakaran? Sungguh tidak terbayangkan perasaan Abraham pada saat itu. Tetapi, dikarenakan rasa percayanya bahwa Tuhan adalah Allah yang menyediakan, Abraham taat pada perintah Tuhan.

Hal apakah yang Tuhan ingin kita lakukan di dalam kehidupan kita pada saat ini? Walaupun perintah tersebut terdengar aneh dan tampak mustahil, jika kita menaatinya seperti rasa percaya anak kecil terhadap orang tuanya, kemenangan akan diberikan. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11).



Pokok doa: 
Berdoa agar kita dapat mengerti akan kehendak Allah dalam kehidupan kita dan memiliki keberanian untuk menaati perintah-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages