Menjadi Imam dan Pelayan Allah



Sabtu, 8 Agustus 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 61-63

Yesaya 61:6 (TB)  Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.

Dalam Perjanjian Lama hanya keturunan Harun yang bertugas sebagai imam dan suku Lewi yang dikhususkan untuk menjadi pelayan di Bait Allah. Tetapi nubuatan Yesaya 61 memberikan kabar baik bagi Sion atau gereja Tuhan. Kabar baiknya bahwa orang percaya (gereja) menerima panggilan sebagai imam sekaligus pelayan Allah sekalipun bukan keturunan imam Harun dan suku Lewi. Ini semua terjadi karena penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Kita telah dipanggil menjadi imamat yang rajani.
1 Petrus 2:9-10 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

1. Panggilan menjadi imam
Imam adalah seorang pengantara antara Allah dan umat-Nya. Demikianlah kita dapat langsung datang kepada Allah melalui doa dalam nama Yesus. Lebih daripada membawa diri kita sendiri, kita juga dipanggil untuk membawa orang lain dalam doa-doa kita. Kita bisa bersyafaat untuk kebutuhan orang lain, bahkan bagi kota, bangsa dan negara.
Jangan menjadi Kristen yang pasif, Tuhan sudah menjadikan Anda seorang imam. Lakukankah panggilan Anda dengan berdoa dan bersyafaat bagi orang lain.

2. Panggilan menjadi pelayan Allah.
Pelayan adalah seorang hamba yang mendedikasikan hidup untuk melayani tuannya. Dalam hal kita menjadi pelayan Allah, artinya kita menyerahkan seluruh hidup kita untuk melayani dan menyenangkan Allah. Lakukan panggilan Anda sebagai pelayan Allah.

a. Bangunlah mezbah doa dan penyembahan untuk melayani Tuhan. Lakukan saat teduh dalam doa, penyembahan dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Semua ini kita lakukan untuk menyenangkan Tuhan.

b. Taat melakukan kehendak Allah
Seorang pelayan yang melakukan kehendak tuannya, pastilah sangat disukai dan menyenangkan. Oleh sebab itu jangan berhenti pada tahu (pendengar) firman Allah melainkan jadilah pelaku firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.


Kita tidak menjadi pasif karena ibadah di gedung gereja sementara waktu dialihkan secara online. Justru kita memiliki lebih banyak waktu ibadah di rumah, memuji dan menyembah Tuhan, merenungkan firman Allah serta mendoakan orang lain  di rumah masing-masing. Melayani Allah tidak harus dilihat orang, tetapi Allah melihat semua yang kita lakukan. Suatu saat kita akan menerima mahkota kemuliaan yang diberikan kepada setiap orang yang melayani-Nya. Haleluya, greater blessing. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages