Memberi Pengaruh



Sabtu, 22 Agustus 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37-39

Yeremia 38:9 (TB)  "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota."

Ebed-Melekh adalah seorang yang bisa meyakinkan raja Zedekia untuk melepaskan Yeremia dari perigi (sumur penjara). Siapakah Ebed-Melekh dan mengapakah ia memiliki pengaruh di istana kerajaan Israel?

1. Seorang pelayan raja.
Ebed-Melekh melayani di istana raja Zedekia sebagai juru minuman yang melayani raja. Dengan demikian ia memiliki pengenalan yang dalam terhadap raja dan hubungan yang akrab dengan raja. Di samping menyiapkan makanan dan minuman untuk raja, ialah yang bertanggung jawab terhadap keamanan makanan untuk raja. Sehingga ia telah mencoba sedikit makanan dan minuman sebelum dihidangkan kepada raja. Ebed-Melekh adalah pelayan yang menerima kepercayaan raja.

2. Laki-laki yang dikebiri.
Karena keadaan inilah ia sebenarnya tidak diterima di kalangan bangsa Israel. Sesuai dengan peraturan Taurat tidak diperbolehkan masuk ke dalam Bait Allah sebab dianggap najis. Namun demikian karena keadaannya, ia dianggap aman untuk melayani di istana raja yang banyak tinggal para isteri dan gundik raja yang cantik. Raja percaya bahwa sida-sida dapat melayani raja dan tidak akan melakukan pelecehan seksual terhadap para perempuan di istana raja.
Melihat kenyataan tersebut Ebed-Melekh sebenarnya adalah orang biasa, tanpa kedudukan yang tinggi bahkan mengalami cacat karena kebiri. Keberadaannya ditolak oleh bangsa Israel.

Mengapa raja begitu percaya dan mendengarkan permintaan Ebed-Melekh?
Yeremia 38:10 (TB)  Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"

Melihat sejarah kerajaan Ethiopia memiliki hubungan dengan kerajaan Israel. Pada masa Salomo ratu Syeba dari Ethiopia berkunjung ke istana Salomo. Bahkan banyak referensi ratu Syeba menjadi salah satu isteri Salomo. Akibatnya di Ethiopia mengalami pengenalan akan Allah, baik seluruh istana raja maupun rakyat biasa. Oleh sebab hal ini mereka memiliki takut akan Allah dan diijinkan bekerja di istana baik pada zaman raja Salomo maupun sesudahnya. Ebed-Melekh pun tahu bagaimana menghargai Yeremia sebagai nabi Tuhan sehingga ia berjuang untuk menolong Yeremia.

Berdasarkan perenungan tersebut memberi pengaruh bukan harus berkedudukan tinggi atau kekayaan melimpah. Seorang biasa pun bisa memberi pengaruh jika takut akan Tuhan. Demikian pula kita bisa memberi pengaruh di lingkungan kita masing-masing. Dengan takut akan Tuhan, maka Tuhan akan mengaruniakan kepada kita otoritas sehingga setiap perkataan dan perbuatan kita akan didengar dan diikuti oleh orang lain.
Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages