Sukacita Memuji Tuhan



Rabu, 4 Oktober 2017

Mazmur 150:1 (TB) Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!

Dalam bahasa Ibrani ada tiga kata yang menggambarkan pujian yaitu yadah, zamar dan halal. Yadah, yang berarti "memuji, bersyukur, atau mengaku." Zamar, "menyanyikan pujian." Sedangkan halal (akar kata haleluyah), yang berarti "memuji, menghormati, atau menghargai." Ketiganya menyampaikan pesan memanjatkan syukur dan hormat bagi Dia yang layak dipuji.

Mazmur 150 menggunakan istilah pujian sebanyak tiga belas kali dalam enam ayat.

1. Di mana kita memuji Tuhan?
Di semua tempat. "Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!" ( Maz 150:1)

2. Mengapa memuji Tuhan?
Sebab Dia besar dan perkasa.
"Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!" (Maz 150:2)

3. Bagaimana cara kita memuji Tuhan?
Dengan berbagai alat musik, tari-tarian, dan semua yang menghirup nafas. Setiap sarana yang kita miliki untuk bersuara dapat digunakan dalam memuji Tuhan!
(Maz 150:3-6)

Sesungguhnya pujian diberikan kepada Tuhan dengan ekspresi sukacita kepada Tuhan? Sudahkah kita melakukannya? Atau masihkah kita tersandera oleh tradisi gereja? Ataukah kita memuji Tuhan hanya agamawi sehingga tidak mengalami sukacita dalam memuji Tuhan. Apakah masalah hidup menghalangi sukacita dalam memuji Tuhan? Daud menutup kitab Mazmur dengan Haleluya, sebuah ekspresi sukacita dalam memuji Tuhan. Amin. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages