Menghina Tuhan



Sabtu, 7 Oktober 2017

Maleakhi 1:12-13 (TB) Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.

Kita mungkin berpikir menghina Tuhan adalah menhujat nama Tuhan atau berkata-kata yang buruk tentang Tuhan. Namun tanpa kita sadari kita pernah menghina Tuhan. Dalam hal apa?

Memberi persembahan sembarangan.

1. Persembahan yang tidak kudus.
Yaitu persembahan dari hasil kejahatan, misal hasil mencuri, hasil korupsi, hasil prostitusi, hasil jualan narkoba dan sebagainya (Maleakhi 2:13). Dalam hal ini bukan saja persembahannya yang tidak kudus tetapi lebih dari itu yaitu kehidupan yang masih tinggal dalam dosa atau tidak mau bertobat.

2. Persembahan bukan yang terbaik.
Nama Tuhan besar di antara bangsa-bangsa dan Ia menghendaki umat-Nya mempersembahkan persembahan yang terbaik. Dalam perjanjian lama digambarkan persembahan binatang yang sakit, roti cemar, binatang yang timpang adalah menghina Tuhan. Jadi bila kita asal-asalan dalam memberi kepada Tuhan adalah bentuk dari penghinaan kepada Tuhan. Berikanlah yang terbaik bagi Tuhan sebab Dia telah memberkati dan menyelamatkan kita.

3. Persembahan dengan tidak ikhlas.
Tidak iklas artinya tidak rela atau masih mengingini apa yang kita persembahkan kepada Tuhan. Nazar (janji memberi persembahan) yang tidak ditepati dengan benar juga merupakan penghinaan bagi Tuhan.
Maleakhi 1:14 (TB) Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Jadi bila kita memberi persembahan kepada Tuhan, miliki sikap yang jujur dan berilah yang terbaik kepada Tuhan agar kita tidak jatuh dalam dosa menghina Tuhan. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages