Amanat Agung



Selasa, 17 Oktober 2017

Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Perintah untuk memberitakan Injil atau yang sering disebut dengan Amanat Agung Yesus Kristus. Amanat agung adalah perintah Yesus yang terakhir yang ditulis di Matius 28:19-20. Perintah ini diberikan setelah kebangkitan Yesus dan kesebelas murid Yesus berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Tetapi amanat agung ini juga berlaku bagi kita, gereja-Nya.

Apa saja isi amanat agung?

1. Pergilah (memberitakan Injil)

Pergi adalah langkah awal. Penghalang terbesar dalam memberitakan Injil adalah keengganan dan kemalasan untuk pergi. Banyak yang menjadi alasan, antara lain: sibuk, jarak yang jauh, tidak ada transport, tidak peduli, tidak mengasihi jiwa yang terhilang. Barangkali begitu banyak yang mengikat kita sehingga malas melangkah untuk memberitakan Injil.

Oleh sebab itu salah satu senjata rohani adalah kasut kerelaan memberitakan Injil. Langkah pertama sangat penting. Tanpa langkah mau pergi, pemberitaan Injil sulit dilakukan. Bayangkan jiwa seluruh jemaat bergerak bersama memberitakan Injil, gereja pasti mengalami ledakan pertumbuhan yang luar biasa.

2. Jadikanlah semua bangsa murid Kristus.

Memuridkan adalah mengajar dan memberi teladan. Seorang murid mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan disiplin dalam mengikuti firman Tuhan. Di sini ditekankan bahwa menjadi murid Kristus, bukan murid gereja atau hamba Tuhan artinya kehidupan seorang murid Kristus harus serupa dengan Kristus.

Pengajaran firman Tuhan harus menjadi inti dalam pemuridan. Pemuridan bukan hanya teori melainkan bersama mempraktekkan dalam hidup sehari-hari. Bukan hanya relasi guru dan murid sebatas di kelas, tetapi mentoring atau pendampingan dalam kehidupan nyata itulah yang sangat penting. Karena pengajaran firman Tuhan bukan hanya teori tetapi harus dipraktekkan.

3. Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Baptisan menjadi tanda bahwa seseorang telah menjadi murid Yesus. Memang baptisan bukanlah sakramen yang menyelamatkan tetapi merupakan tindakan ketaatan untuk menjadi serupa dengan Yesus. Melalui baptisan kita menanggalkan kehidupan yang lama dan mengenakan manusia baru. Melalui baptisan kita mendeklarasikan iman kita kepada sorga, dunia, iblis dan gereja bahwa kita telah merdeka dan menjadi milik Kristus.

4. Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus.

Ruang lingkup pengajaran Kristen sangatlah luas. Bukan hanya soal iman tetapi juga relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Yang terpenting di sini bukan sekedar tahu tetapi melakukan atau mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya Yakobus menulis dalam Yakobus 1:22 (TB) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Setiap orang percaya menerima amanat agung yang sama. Tetapi hasilnya bisa berbeda tergantung kemauan dan komitmen untuk melakukannya. Marilah kita menjadi gereja yang giat melaksanakan amanat agung. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages