Meninggikan Diri vs Merendahkan Diri



Sabtu, 28 Oktober 2017

Lukas 18:14 (TB) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Yesus membandingkan dua sikap yang berbeda yaitu meninggikan diri dan merendahkan diri.

Sikap orang Farisi.
Lukas 18:11-12 (TB) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Sikap pemungut cukai.
Lukas 18:13 (TB) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Meninggikan diri (sombong) seringkali bukan hanya memamerkan harta, kepandaian, status dan kedudukan. Ada kesombongan yang serius di hadapan Tuhan yaitu kesombongan rohani. Orang Farisi tidak menyombongkan materi tetapi menyombongkan kehidupan rohani di hadapan Tuhan. Dalam hal ini Yesus berkata bahwa orang Farisi ini tidak dibenarkan di hadapan Allah. Barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan. Pelajaran bagi jemaat dan pelayan Tuhan, jangan sombong rohani. Jika kita bisa semua karena anugerah Tuhan.

Sebaliknya pemungut cukai menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa sehingga berdoa dari jauh, tidak berani menengadah ke langit dan memohon belas kasihan Tuhan sebab ia adalah orang yang berdosa. Dalam hal ini Yesus berkata bahwa orang ini akan pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan. Barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.

Merendahkan diri yang dimaksud di sini tidak sama dengan minder atau tidak percaya diri, tetapi dengan menyadari keadaannya sebagai orang yang berdosa di hadapan Tuhan.
Pelajaran bagi kita marilah kita menyadari bahwa hidup kita selalu ada dosa dan kelemahan sehingga datanglah senantiasa kepada Tuhan memohon belas kasih dan pengampunan-Nya.
Semakin merendahkan diri semakin menyadari betapa kudus dan agung-Nya Tuhan dan semakin menyadari kekurangan kita sehingga kita selalu membutuhkan pertolongan Tuhan. Amin. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages