Nilai Sebuah Persembahan



Sabtu, 21 Oktober 2017

Markus 12:43-44 (TB) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. (Ayat 41). Menarik untuk dicermati bahwa Yesus memperhatikan bagaimana sikap kita dalam memberikan persembahan. Mungkin kita merasa tidak ada yang tahu, petugas kolektan atau gembala pun juga tidak tahu. Tetapi Yesus memperhatikan!

Pada umumnya orang akan menilai persembahan berdasarkan jumlahnya, banyak atau sedikit. " ... Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (I Sam 16:7b)
Yesus memuji janda miskin yang hanya memberikan dua peser perak yaitu satu duit. Dia berkata bahwa sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang.
Jika demikian apakah nilai sebuah persembahan yang berkenan kepada Tuhan?

1. Terbaik dari yang dimiliki
Walaupun secara nominal kecil, namun janda miskin ini memberikan seluruh nafkahnya. Janda miskin ini begitu mengasihi Tuhan sehingga ia memberikan yang terbaik bahkan seluruhnya dari apa yang dia miliki.

2. Iman kepada pemeliharaan Tuhan
Dalam logika berpikir kita kalau semuanya diberikan kepada Tuhan, bagaimana untuk kehidupannya hari esok? Ternyata janda miskin ini memiliki iman akan pemeliharaan Tuhan. Ia percaya Tuhan pasti memelihara hidupnya.

3. Pengorbanan dengan sukarela
Banyak orang berkata "belum berkorban bila belum merasakan sakitnya". Pengorbanan yang berkenan kepada Tuhan apabila dilakukan dengan sukarela dan sukacita. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor 9:7)

Pada umumnya penerimaan persembahan gereja pada akhir bulan lebih sedikit daripada awal bulan. Jika kita mempelajari sikap janda miskin dan nilai sebuah persembahan bisa jadi tidak ada perbedaan baik awal bulan maupun akhir bulan, sebab semua memberikan yang terbaik, dengan iman dan melakukan pengorbanan dengan sukarela. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages