Panah Asmara

 



Kamis, 6 Juli 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 7-9


Amsal 7:23 (TB)  sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam. 


Cupid adalah dewa cinta yang dipercaya oleh bangsa Yunani, digambarkan menyerupai bayi laki-laki yang memiliki sayap dan panah cinta. Ia menembakkan panah ke orang-orang untuk membuat mereka jatuh cinta.


Legenda mengatakan bahwa Cupid menembakkan panah emas berujung magis pada dewa dan manusia. Dengan menusuk hati mereka dengan panah, ia menyebabkan individu jatuh cinta secara mendalam.


Sayangnya kepercayaan kepada dewa Cupid tidak sesuai dengan firman Tuhan. Cupid melepaskan panah asmara tanpa hikmat dan kebenaran. Seperti yang ditulis dalam Amsal 7 dimana perempuan sundal merayu orang muda dengan berbagai bujukan, tanpa sadar orang muda itu jatuh dalam perangkap panah asmara perempuan sundal.


Amsal 7:21-23 (TB)  Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya. 

Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum, 

sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam. 


Apa yang dapat kita pelajari supaya tidak jatuh dalam panah asmara yang menyesatkan?


1. Cinta bukan emosi menggebu-gebu.


Seringkali ketika seseorang jatuh cinta digerakkan oleh emosi yang menggebu-gebu, perasaan yang tak karuan seperti di awan-awan. Cinta yang didasarkan kepada emosi yang menggebu-gebu hanyalah sesaat, tidak langgeng dan akan segera bosan.

Perselingkuhan dan percintaan sesama jenis dimulai dari perasaan seperti ini, merasa nyaman, merasa dicintai dan diperhatikan, merasa komunikasi nyambung ... akhirnya tanpa sadar hatinya tertusuk oleh panah asmara.


2. Cinta bukan nafsu birahi.


Banyak orang menyamakan bahwa cinta adalah nafsu birahi. Memang dalam bahasa Yunani salah satu arti cinta adalah eros yaitu cinta karena tertarik pada lawan jenis sehingga memicu nafsu birahi. Ada yang berkata, "kalau kamu mencintai aku, berarti kamu bersedia menyerahkan tubuhmu."


Cinta yang berdasarkan pada nafsu birahi adalah sesaat dan menyesatkan. Setelah nafsu birahi terlampiaskan hubungan menjadi rusak, tidak ada penghormatan dan kepercayaan satu sama lain. Akibat dari cinta yang digerakkan oleh nafsu birahi adalah kehancuran.


3. Cinta yang sesungguhnya berdasarkan kesadaran.


Kesadaran dalam hal ini mencakup semua aspek tentang kehidupan. Bukan cinta sesaat, tetapi kesadaran apakah cinta yang tumbuh sesuai dengan rencana Tuhan, menjaga kekudusan, penghormatan dan kepercayaan satu dengan yang lain.


Cinta yang berdasarkan kesadaran akan menumbuhkan hubungan yang dewasa dan langgeng serta membawa setiap pribadi yang terlibat menggenapi kehendak Tuhan. Cinta ini memastikan bahwa hatinya bukan terkena panah asmara yang menghancurkan tetapi cinta sejati yang saling membangun.


Para pemuda dan pemudi, berhati-hatilah dalam mengartikan cinta. Jangan sampai terkena panah asmara sehingga melukai hati dan menghancurkan hidup. Sebaliknya berdoalah dan kejarlah cinta sejati dari Tuhan yang akan saling membangun dan menggenapkan rencana Tuhan dalam kehidupan Anda. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages