Dikuduskan Untuk Diutus



Minggu, 23 Juli 2017

Yesaya 6:5 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

Yesaya tinggal di antara bangsa yang berdosa. Agar dapat diutus menjadi alat Tuhan bagi bangsanya maka Yesaya harus dikuduskan.

Yesaya 6:6-7 (TB) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Setelah diampuni dosanya dan dikuduskan maka Yesaya mendapat panggilan Tuhan, "Siapa yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahut Yesaya, "Ini aku, utuslah aku!"

Pengampunan dan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita dengan satu tujuan agar kita dapat dipakai menjadi alat Tuhan yaitu menjangkau jiwa-jiwa. Bibir dan perkataan kita harus dikuduskan supaya bukan ucapan kutuk yang keluar melainkan ucapan berkat. Ucapan ilahi yaitu firman Tuhan yang akan keluar melalui perkataan kita. Kita bisa menjadi berkat melalui perkataan kita, ada nasehat dan hikmat yang keluar melalui ucapan bibir kita.

Saudaraku, bila engkau telah mengalami pengampunan Allah, tahap selanjutnya adalah memenuhi panggilan Allah yaitu diutus untuk memberitakan kasih Allah bagi lingkungan dan komunitasmu. Engkau dikuduskan untuk diutus. Selamat beribadah dan melayani Tuhan. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages