Kamis, 27 Maret 2025
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 25-27
1 Samuel 25:34 (TB) Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu — jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."
Nabal adalah seorang dursila, kasar dan jahat kelakuannya, tetapi istrinya yaitu Abigail adalah seorang yang bijak dan cantik. Ketika Nabal tidak menyambut utusan Daud dengan baik, malahan memaki-maki mereka maka timbullah rencana Daud untuk memusnahkan Nabal dan orang-orangnya.
Ketika Abigail mendengar dari hambanya tentang rencana Daud tersebut, maka ia memposisikan diri sebagai pembawa damai. Berikut ini karakteristik seorang pembawa damai berdasarkan karakter Abigail.
1. Rendah hati
1 Samuel 25:23-24 (TB) Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.
2. Rela berkorban
1 Samuel 25:27-28 (TB) Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku.
Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu.
1 Samuel 25:35 (TB) Lalu Daud menerima dari perempuan itu apa yang dibawanya untuk dia, dan berkata kepadanya: "Pulanglah dengan selamat ke rumahmu; lihatlah, aku mendengarkan perkataanmu dan menerima permintaanmu dengan baik."
Abigail telah menjadi pembawa damai sehingga tidak terjadi pertumpahan darah. Ia seorang rendah hati dan rela berkorban. Pada akhirnya Tuhan sendiri yang memukul Nabal sehingga mati akibat kesalahannya.
Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Marilah kita belajar menjadi pembawa damai kepada semua orang. Jangan menyukai konflik dan pemberontakan, tetapi berdoalah dan bertindaklah sebagai pembawa damai. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar