Tuhan Mengajar Kita Terbang

 



Rabu, 2 Maret 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 31-34


Ulangan 32:11-12 (TB)  Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, 

demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. 


Tuhan mengumpamakan diri-Nya bagaikan induk rajawali yang sedang mengajari anak-anaknya terbang. Rencana Tuhan bagi kita adalah bagaikan rajawali yang mampu terbang tinggi di langit dan mengatasi badai. Artinya Tuhan memberikan kita kemampuan untuk hidup dalam kemuliaan dan kekudusan serta mampu mengatasi badai kehidupan.


Dalam mewujudkan kerinduan Tuhan tersebut ada beberapa proses yang harus kita lalui antara lain:


1. Keluar dari zona nyaman.


"Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya".

Ketika anak rajawali mulai tumbuh dewasa dan sudah lengkap bulunya, maka induk rajawali mulai merusakkan sarangnya. Tujuannya agar anak rajawali keluar dari zona nyamannya. Demikianlah dengan kehidupan kita, untuk bisa terbang tinggi kita harus berani keluar dari zona nyaman dan mengandalkan Tuhan. Jangan mengandalkan harta, pekerjaan, pengalaman atau kesuksesan yang telah kita capai. Penghalang untuk mencapai kesuksesan di masa depan adalah hidup dan terjebak dalam kesuksesan di masa lalu.


2. Ikuti teladan dari Tuhan.


"Melayang-layang di atas anak-anaknya."

Ketika Tuhan memanggil kita untuk mengikut-Nya atau melakukan panggilan-Nya, Dia bukanlah Tuhan yang menyuruh kita tanpa arahan. Dia mengajari kita apa yang akan kita tuju. Induk rajawali menunjukkan kepada anak-anaknya bagaimana caranya terbang, melayang-layang dan menjadi kebanggaan di antara burung-burung.

Ikuti teladan dari Tuhan, lakukan apa yang Tuhan lakukan dan rindukan kehidupan dalam kekudusan dan kemuliaan seperti Dia.


3. Taat dan berani melangkah dengan iman.


"Mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya."

Satu persatu anak rajawali digendong di atas sayap rajawali dan dibawa terbang tinggi. Dari atas ketinggian, ia melepaskan anaknya sehingga anaknya terjatuh, mulai mengepakkan sayapnya dan belajar terbang. Sebelum anaknya jatuh ke tanah, dengan sigap induk rajawali menyergap anaknya dengan cakarnya yang kuat dan membawanya terbang lebih tinggi. Demikianlah dilakukan berulang kali sampai anak rajawali terampil untuk terbang sendiri.


Ketika kita belajar terbang mengatasi masalah dan persoalan dalam hidup, Tuhan selalu beserta kita. Dia tidak akan membiarkan kita terjatuh, Dia siap menolong kita dengan tangan-Nya yang kuat. Ada kalanya hidup kita seperti roĺl coaster atau kereta luncur sehingga membuat kita dag dig dug, tetapi dalam fase ini kita diajar untuk tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan tidak membiarkan kita terjatuh.


Hiduplah dalam pengasuhan dan pendewasaan dalam Tuhan. Jangan menjadi seperti rajawali yang diasuh oleh induk ayam yang pada akhirnya tidak bisa terbang. DNA kita adalah bisa terbang tinggi yaitu hidup dalam kekudusan dan kemuliaan dan sanggup mengatasi badai hidup. Oleh sebab itu pastikan kita dalam pengasuhan Tuhan yang akan mengajari kita terbang tinggi bersama dengan Tuhan. Kita adalah rajawali rohani itu ... jadilah rajawali yang utuh dan dewasa yang mewarisi karakter, kasih dan kuasa Tuhan dalam hidup kita.

Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages