Keluarga dan Lingkungan Membentuk Seseorang

 



Minggu, 13 Maret 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 6-9


Hakim-hakim 8:31 (TB)  juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.


Gideon memiliki tujuh puluh anak kandung dari isteri-isterinya dan seorang anak bernama Abimelekh yang lahir dari gundiknya di Sikhem. Setelah besar Abimelekh memiliki karakter yang jahat, bahkan ia membunuh tujuh puluh saudaranya, yaitu anak-anak Gideon yang lahir dari isteri-isterinya.
Mengapa Abimelekh memiliki karakter yang jahat?


1. Lahir dari isteri yang tidak sah.


Abimelekh lahir dari gundik Gideon. Gundik adalah simpanan atau isteri yang tidak sah yang tidak diakui oleh umum atau masyarakat. Seorang gundik membutuhkan pengakuan, ingin diakui seperti isteri yang sah, ingin mendapatkan kedudukan dan kekayaan seperti isteri yang sah. Karakter yang demikian ternyata menurun kepada anak yang dilahirkannya, dalam hal ini adalah Abimelekh. Ia membutuhkan pengakuan dari orang-orang sehingga haus akan kekuasaan. Akibatnya ia memaksakan diri menjadi raja atas orang-orang Sikhem walaupun tidak dikehendaki oleh Tuhan. Bahkan untuk mencapai tujuannya ia membunuh tujuh puluh saudaranya.


2. Hidup di tengah masyarakat yang jahat.


Abimelekh dibesarkan di antara orang-orang Sikhem. Mereka adalah saudara-saudara dari ibunya. Semuanya menyimpang dari jalan yang benar dan tidak menunjukkan terima kasih atas segala jasa yang diberikan oleh Gideon.


Abimelekh mendukung penyembahan berhala.
Hakim-hakim 9:4 (TB)  Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia.


Abimelekh membunuh saudara-saudaranya.
Hakim-hakim 9:5 (TB)  Ia pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.


Abimelekh mengangkat diri menjadi raja dengan dukungan orang-orang yang jahat.
Hakim-hakim 9:6 (TB)  Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.


Demi mencapai ambisinya, Abimelekh menghalalkan segala cara. Tetapi pada akhirnya ia mendapatkan penghukuman dari Tuhan bersama dengan orang-orang jahat yang mendukungnya.
Hakim-hakim 9:56-57 (TB)  Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya;
juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka.

Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut? Keluarga dan lingkungan membentuk karakter seseorang. Silsilah keluarga yang buruk dan lingkungan yang buruk membentuk seseorang dengan karakter yang buruk. Tetapi ada kabar baik ... bagaimana pun keadaan keluarga kita dan lingkungan tempat kita berasal ... karakter kita akan menjadi baik dan berkenan kepada Tuhan bila kita selalu takut akan Tuhan. Jangan biarkan ambisi dan karakter buruk menghancurkan kehidupan dan masa depan kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages