Kalah Telak



Senin, 1 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 37-39

Ayub 39:37 (TB) "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.

Masalah yang terjadi sebelumnya para sahabat Ayub mempersalahkan, dan Ayub membela diri dengan menganggap dirinya benar di hadapan Allah. Oleh sebab itu datanglah Elihu sahabat Ayub yang menjadi penengah di antara mereka. Elihu menyampaikan tentang sifat-sifat Allah dan kemuliaan Allah di alam semesta.

Dalam Ayub 38-39, Allah membeberkan tentang hikmat pengaturan alam semesta yang maha luas. Hanya satu intisari pertanyaaan Allah, "Jika Ayub berhikmat, apakah ada andil Ayub di dalamnya?"
Bagaikan seorang petinju, Ayub menerima pukulan telak dari Allah. Ayub tidak bisa menjawab apa-apa, ia menganggap dirinya terlalu hina dan mulutnya ditutupnya dengan tangan. Alkitab Terjemahan Baru memberi judul perikop ini dengan kesimpulan "Ayub merendahkan diri di hadapan Allah."

Berdasarkan peristiwa tersebut kita belajar:

1. Tidak ada satu hal pun yang bisa kita megahkan di hadapan Allah.

Seperti kita melihat kemegahan dan kesempurnaan alam semesta yang diciptakan Allah, maka kita memandang diri kita terlalu kecil bagaikan sebutir pasir. Tidak ada yang bisa kita sombongkan baik kepandaian, kekuatan, kebaikan, kesalehan ataupun semua yang kita punya. Memang sebutir garam itu asin, tetapi jika dibuang ke laut tidak ada artinya. Bagaikan menggarami laut, demikianlah jika kita memegahkan (menyombongkan) diri di hadapan Allah.

2. Jangan mencoba berbantah dan membenarkan diri supaya tidak mengalami pukulan yang telak.

Seperti seorang petinju mencoba memberikan pukulan jab untuk menjauhkan lawan. Tetapi ketika menerima pukulan hook atau uppercut yang keras menjadi terkapar alias Knock Out (KO).
Akui saja setiap kelemahan dan kekurangan kita di hadapan Allah. Jangan mencoba berbantah atau membenarkan diri sebab hidup kita tidak luput dari kesalahan. Justru sebaliknya kita harus merendahkan diri dan mengakui dosa-dosa kita baik dalam hati, pikiran, perkataan maupun perbuatan.

1 Yohanes 1:9 (TB)  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


Jadi janganlah mengandalkan diri sendiri atau memegahkan diri, sebab kita kalah telak dibandingkan dengan Kemahakuasaan Allah. Marilah kita senantiasa rendah hati supaya perkenanan Tuhan dinyatakan bagi kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages