Tak Pernah Lupa Diri



Minggu, 17 Mei 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 1-3

Ester 2:20 (TB)  Adapun Ester tidak memberitahukan asal usul dan kebangsaannya seperti diperintahkan kepadanya oleh Mordekhai, sebab Ester tetap berbuat menurut perkataan Mordekhai seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya.

Sejak kecil Ester sudah yatim piatu sehingga ia diasuh dan diangkat oleh Mordekhai, pamannya. Nama lain dari Ester adalah Hadasa.
Atas kemurahan Tuhan, Ester beroleh kedudukan sebagai ratu dalam istana Ahasyweros. Selain kedudukan dan kehormatan, Ester juga menikmati segala fasilitas mewah dalam istana. Akan tetapi Ester tidak pernah lupa diri. Sikapnya tetap sama yaitu taat da  hormat kepada Mordekhai yang mengasuhnya sejak dari kecil.

Pelajaran yang kita dapatkan pagi ini agar kita tidak lupa diri dan tidak lupa asal-usulnya ketika sudah diberkati dan menjadi sukses.

1. Tetap hormat kepada orang tua.
Orang tua sangat berjasa besar dalam mengasuh dan membesarkan kita. Oleh sebab kita jika kita telah sukses, orang pertama yang merasakan kebahagian adalah orang tua. Jangan menjadi malu karena keadaan atau status orang tua. Sebaliknya sikap kita tetap otentik (asli), sama seperti sebelum sukses.

2. Tetap ingat kepada teman-teman.
Kesuksesan seringkali mengubah gaya hidup baik dalam keseharian maupun komunitas pergaulan. Jangan sampai karena sukses melupakan teman-teman yang dulu ikut mengantarkan kita kepada kesuksesan. Tetap rendah hati dan jangan sombong. Tetap bergaul tanpa membeda-bedakan.

3. Tetap ingat penderitaan orang lain.
Sikap yang salah kepada kesuksesan bisa mengubah rasa empati kepada orang lain menjadi sikap egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Seharusnya kita menyadari ketika telah sukses atau diberkati, kita bisa menolong mereka yang kurang beruntung.

4. Tetap ingat kepada Tuhan.
Banyak orang ketika sukses atau diberkati menjadi lupa akan Tuhan, lupa beribadah dan hanya mengejar kesenangan duniawi. Marilah kita menyadari, tanpa Tuhan tidak mungkin kita diberkati dan menjadi sukses. Kedudukan dan harta adalah titipan atau kepercayaan Tuhan semata, sewaktu-waktu bisa Tuhan ambil.


Jangan seperti pepatah "seperti kacang lupa kulitnya". Isi kacang dimasak menjadi masakan yang lezat tetapi kulitnya dibuang. Tanpa kulit, isi kacang tidak mungkin menjadi makanan yang bisa dinikmati. Oleh sebab itu marilah kita jaga hati, supaya tidak menjadi lupa diri ketika sudah diberkati. Selamat hari Minggu, Greater Blessing. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages