Allah Mengingat Yang Dilupakan



Senin, 18 Mei 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 4-6

Ester 6:1-2 (TB)  Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.

Mordekhai sangat berjasa dalam menyelamatkan raja Ahasyweros dari persekongkolan yang mengancam keselamatannya. Ratu Ester pernah menyampaikan kepada raja atas nama Mordekhai.
Ester 2:22-23 (TB)  Tetapi perkara itu dapat diketahui oleh Mordekhai, lalu diberitahukannyalah kepada Ester, sang ratu, dan Ester mempersembahkannya kepada raja atas nama Mordekhai.
Perkara itu diperiksa dan ternyata benar, maka kedua orang itu disulakan pada tiang. Dan peristiwa itu dituliskan di dalam kitab sejarah, di hadapan raja.

Akan tetapi jasa Mordekhai kelihatannya seperti terlupakan oleh raja, sekalipun telah disampaikan oleh Ester dan dicatat dalam kitab sejarah. Semua ini terjadi karena usaha Haman yang selalu "cari perhatian" di hadapan raja. Akan tetapi tidak selamanya orang lemah dilupakan. Allah melihat keadaan Mordekhai yang sangat berjasa kepada raja tetapi justru mengalami ancaman kematian beserta seluruh bangsanya.

Bagaimana cara Allah menolong Mordekhai? Sungguh unik, Allah membuat raja tidak dapat tidur sehingga pelayannya membawakan kitab sejarah untuk dibacakan di hadapan raja. Akhirnya diketahui bahwa Mordekhai yang sangat berjasa menyelamatkan raja belum beroleh penghargaan.

Pada saat yang sama, Haman cari perhatian raja di pelataran istana. Raja memanggil Haman dan menanyakan kehormatan apa yang harus raja berikan kepada orang yang raja hendak menghormatinya? Haman yang gila harta, gila kedudukan dan gila hormat berpikir bahwa dialah yang dimaksud raja. Dengan tanpa malu, ia menjawab semua yang terbaik dan terhormat serta kekuasaan tertinggi yang layak diberikan. Dan ... ci luk ba ... ternyata yang dimaksud raja adalah Mordekhai, yang dianggap Haman musuh bebuyutannya. Titah raja terpaksa harus dilakukan oleh Haman, tetapi betapa malunya ia berdiri di hadapan orang yang dibenci yang kini beroleh kemuliaan tertinggi dari raja.

Sungguh kisah yang menarik untuk dicerna.
1. Setiap kebaikan yang pernah kita lakukan tidak akan pernah dilupakan oleh Tuhan. Sekalipun orang melupakan kebaikan kita, tetapi Tuhan mencatatnya dalam Kitab Kehidupan.
2. Setiap orang yang gila harta, gila hormat dan gila kedudukan akan jatuh ke dalam perangkapnya sendiri.

Mazmur 27:10 (TB)  Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Galatia 6:9 (TB)  Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Allah selalu punya cara untuk menolong umat-Nya, walaupun seakan-akan dilupakan tetapi Ia selalu mengingat dan memuliakan tepat pada waktunya. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages