Mengoyakkan Pakaian



Sabtu, 9 Mei 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Taw 34-36

2 Tawarikh 34:19 (TB)  Segera sesudah raja mendengar perkataan Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.

Alkitab menceritakan beberapa peristiwa ketika seseorang mengoyak pakaiannya sendiri. Tindakan itu mungkin kelihatannya aneh bagi para pembaca zaman sekarang. Namun bagi orang Yahudi, itu adalah ungkapan perasaan putus asa, sedih, terhina, marah, atau berduka.

Pakaian secara rohani berbicara tentang perbuatan manusia. Pakaian kudus yaitu setiap perbuatan yang sesuai firman Tuhan, sedangkan pakaian dosa atau cemar adalah setiap perbuatan kedagingan yang menentang firman Tuhan.
Apakah arti mengoyakkan pakaian segera sesudah mendengar firman Tuhan?
Dalam hubungannya dengan mendengar firman Tuhan, mengoyakkan pakaian berarti merendahkan diri dan bertobat dari segala perbuatan yang jahat.
Sebagai contoh beberapa raja yang mengoyakkan pakaian begitu mendengar firman Tuhan yang akan mendatangkan hukuman atas dosa-dosa mereka.

2 Raja-raja 22:19-20 (TB)  oleh karena engkau sudah menyesal dan engkau merendahkan diri di hadapan TUHAN pada waktu engkau mendengar hukuman yang Kufirmankan terhadap tempat ini dan terhadap penduduknya, bahwa mereka akan mendahsyatkan dan menjadi kutuk, dan oleh karena engkau mengoyakkan pakaianmu dan menangis di hadapan-Ku, Aku pun telah mendengarnya, demikianlah firman TUHAN,
sebab itu, sesungguhnya Aku akan mengumpulkan engkau kepada nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai, dan matamu tidak akan melihat segala malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini." Lalu mereka menyampaikan jawab itu kepada raja.

Dalam keadaan kita, tidak perlu mengoyakkan pakaian secara fisik ketika mendengar firman Tuhan yang menegur atau berbicara kepada kita. Tetapi respon yang benar adalah merendahkan diri, menyesal dan bertobat. Dan respon ini dimulai dari hati yang mau diubahkan. Koyakkan hati yang lama, dan ijinkan Tuhan berikan hati yang baru untuk melakukan firman Tuhan.

2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


Jadilah pribadi yang selalu meresponi firman Tuhan, maka kita akan menjadi pribadi yang semakin berkenan kepada Tuhan. Greater Blessing. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages