Bagaimana Meresponi Nasehat Yang Sesat?



Kamis, 21 Mei 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 4-6

Ayub 4:15-16 (TB)  Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.
Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik-bisik kudengar:

Iman dan kesetiaan Ayub kepada Tuhan tidak dapat dibelokkan melalui penderitaan dan kemalangan yang dialami. Oleh sebab itu Iblis menggunakan cara lain untuk mencobai Ayub. Cara yang digunakan adalah menggunakan Elifas, sahabat Ayub untuk memberi nasehat yang menyesatkan.

1. Sumber nasehat yang menyesatkan berasal dari Iblis.
Iblis membisikkan perkataan kepada Elifas, suatu roh yang lewat membuat bulu romanya berdiri. Ia berhenti tetapi rupanya tidak dikenal, suatu sosok yang berhenti di depan Elifas, suara berbisik-bisik ia dengar.
Sesungguhnya yang dimaksud roh yang berbisik-bisik adalah iblis yang menyesatkan. Tujuannya agar Elifas menyampaikan kepada Ayub sehingga Ayub menjadi percaya kepada nasehat yang sesat dan jatuh ke dalam dosa.
Sebab hanya dosa saja yang bisa melenyapkan jiwa Ayub, dan itulah yang menjadi nasehat Iblis.

2. Dua nasehat yang menyesatkan.
Intisari dari nasehat yang menyesatkan ada dua yaitu:

a. Bila Ayub merasa benar, ia bisa mengadukan perkaranya kepada Allah.
Ayub 5:8 (TB)  Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
Nasehat yang dibawa Elifas berkata, jika ia menjadi Ayub maka ia akan mengadukan perkaranya (protes) kepada Allah. Bukankah selama ini menjadi orang benar, tetapi mengapa terjadi penderitaan? Ketika Ayub marah atau protes kepada Allah, maka jatuhlah ia dalam dosa karena menentang Allah.

b. Pencobaan datang dari Allah.
Iblis ingin agar Ayub berubah pikiran dan berkata bahwa semua penderitaan dan kemalangan berasal dari Allah. Keyakinan seperti ini dapat menyalahkan Allah bahwa Ia berlaku tidak adil. Iblis mau cuci tangan dan ingin melihat Ayub berbantah atau berpandangan negatif dengan Penciptanya.
Ayub 5:17-18 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

3. Respon Ayub terhadap nasehat yang menyesatkan.
Ternyata Ayub tidak serta merta percaya kepada Elifas sekalipun sahabatnya dan nasehatnya kelihatannya baik dan rohani.
Fokus Ayub hanyalah taat dan setia yaitu tidak menyangkal firman Tuhan, itulah yang menjadi penghiburannya di tengah-tengah penderitaan.
Ayub 6:10 (TB)  Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus.

Mungkin Anda pernah menerima nasehat yang menyesatkan dari teman atau saudara. Atau bahkan mendengar sendiri bisikan atau dorongan dari Iblis atau setan untuk mempercayai dan melakukan sesuatu. Ingatlah semua nasehat yang berasal dari keinginan duniawi, roh kegelapan (dukun, orang pintar dan sebagainya) bukanlah berasal dari Allah.
Ketika kita menerima suatu nasehat, janganlah langsung dipercaya, ujilah dengan firman Allah. Semua nasehat dari Iblis pasti berlawanan dengan firman Allah. Oleh sebab itu rajinlah mengisi hidup kita dengan membaca dan merenungkan firman Allah supaya tidak mudah bimbang ketika menerima nasehat yang menyesatkan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages