Mengalahkan Ketakutan


Rabu, 13 Mei 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 1-3

Nehemia 2:2 (TB)  bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.

Nehemia adalah seorang juru minuman raja. Dalam melakukan tugasnya ia harus selalu bergembira, karena minuman yang ia buat adalah untuk kesenangan raja sehingga ia tidak boleh menyajikan dengan muka muram atau sedih. Apabila seorang juru minuman berwajah muram, hanya berlaku satu ketetapan raja yaitu juru minuman tersebut akan dihukum mati. Oleh sebab itu dalam Nehemia 2:2 disebutkan Nehemia menjadi sangat takut.

Bagaimana kita bisa mengalahkan ketakutan?

1. Dengan berdoa
Ketika Nehemia mendengar kabar tentang kehancuran dan keruntuhan tembok Yerusalem, maka ia menangis, berkabung dan berdoa kepada Allah.
Doa merupakan sarana yang diberikan Allah untuk menangkal atau mengatasi bila terjadi ketakutan. Secara manusia ketakutan adalah wajar, tetapi orang yang berdoa akan tetap kuat dan menerima kemurahan Allah dalam mengatasi ketakutan.

Nehemia 1:3-4 (TB)  Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.

Ternyata Tuhan menunjukkan kemurahan-Nya. Raja Artahsasta tidak marah tetapi justru mengutus Nehemia dan memfasilitasi dengan segala yang diperlukan untuk membangun tembok Yerusalem.

2. Dengan berserah.
Lukas 22:44 (TB)  Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Yesus pun pernah mengalami keadaan sangat ketakutan, ketika Ia menghadapi salib yaitu menanggung semua hukuman manusia yang akan ditimpakan kepada-Nya. Secara fisik ia sangat takut, itulah sebabnya Ia berdoa. Dalam doa-Nya, Yesus berserah kepada kehendak Bapa.

Lukas 22:42-43 (TB)  "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

Berserah kepada Tuhan merupakan senjata mengatasi ketakutan. Hidup kita di tangan Tuhan. Jika kita kuatir dan cemas memikirkan keadaan, masalah dan tantangan yang kita hadapi maka akan timbul ketakutan bahkan bisa mengintimidasi kita. Tetapi jika kita berserah kepada Tuhan, bahwa Dia Sang Pemelihara hidup kita maka kita akan menerima kekuatan, ketenangan dan damai sejahtera.

Hari-hari ini banyak orang sedang mengalami ketakutan akibat pandemi Covid-19. Mereka yang sudah positif Covid-19 atau menjadi PDP, bisa menjadi takut atau kuatir karena akibat fatal dari Covid-19 adalah kematian, meninggalkan keluarga dan orang-orang yang mereka cintai. Mereka yang menjadi ODP atau pun yang tinggal di zona merah juga mengalami ketakutan. Mereka yang terdampak secara ekonomi juga timbul ketakutan dan kekuatiran. Ada yang di PHK, dirumahkan tanpa batas waktu, penghasilan menurun bahkan tidak ada penghasilan, tidak ada bahan makanan di rumah, bisnis menjadi sepi, terus mengalami kerugian dan nyaris tutup dan sebagainya.


Mari kita kalahkan ketakutan dengan berdoa dan berserah kepada Tuhan sebagai pemelihara hidup kita. Jika burung di udara dipelihara oleh Tuhan, terlebih kita anak-anak-Nya yang mengasihi Dia. Tuhan memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages