Upah Sundal


Kamis, 19 September 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 7-10

Hosea 9:1 (TB)  Janganlah bersukacita, hai Israel! Janganlah bersorak-sorak seperti bangsa-bangsa! Sebab engkau telah berzinah dengan meninggalkan Allahmu, engkau telah mencintai upah sundal di segala tempat pengirikan gandum. 

Salah satu dosa Israel yang menyakiti hati Tuhan adalah penyembahan kepada Dewa Baal. Dalam ritual penyembahan Baal disertai dengan pelacuran bakti, yaitu mereka yang mempersembahkan hidup untuk melacurkan diri demi ritual kepada Baal. 

Pelacuran bakti terdiri dari pelacur bakti dan semburit bakti.
"Pelacur bakti" (pelacur di dalam kuil) adalah perempuan yang secara khusus melayani kaum laki-laki secara biologis. "Semburit bakti" adalah laki-laki yang ditempatkan dalam kuil yang secara khusus melayani kaum perempuan/ laki-laki secara biologis.
Pengelola kuil menerima upah sundal yang dipergunakan untuk pemujaan kepada dewa Baal maupun memperkaya diri sendiri.

Karena Israel melegalkan pelacuran di kuil Baal maka pengaruhnya semakin meluas. Persundalan (pelacuran) juga terjadi di segala tempat pengirikan gandum. Pemilik tempat pengirikan gandum menerima sebagian upah dari persundalan/pelacuran. Sebagian upah dinikmati oleh mereka yang melacurkan diri.

Dalam kondisi sekarang, meskipun pelacuran (perdagangan manusia) dilarang oleh pemerintah tetapi keberadaannya sulit dihilangkan. Ini terjadi karena adanya supply dan demand. Bisnis pelacuran bahkan semakin berkembang secara online.

Upah sundal (pelacuran) dinikmati oleh penjual diri maupun mucikari (germo). Mucikari adalah perantara antara PSK (penjual diri) dengan pria/wanita hidung belang (penjaja seks). Tetapi perlu diketahui bahwa uang hasil bisnis tersebut bukan mendatangkan berkat melainkan mendatangkan kutuk. Jadi barangsiapa pernah terlibat menerima upah sundal (pelacuran) hendaklah bertobat, minta ampun kepada Tuhan dan mematahkan kutuk upah sundal dalam kehidupannya. Bila tidak dapat dilakukan sendiri, sebaiknya datang gembala atau konselor yang bisa mendoakan. Jangan lagi menerima dan menikmati upah sundal agar hidup Anda tidak berada di bawah kutuk dosa. Semoga renungan ini menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati. (PBW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages