Pengalaman Iman Berbeda-beda


Jumat, 13 September 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 1-3

Daniel 3:26 (TB)  Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu. 

Ada empat orang Yehuda yang dibuang dari Yerusalem ke Babilonia. Mereka adalah orang-orang terpilih yang dididik dalam budaya Babilonia dan bekerja di istana raja Nebukadnezar. Empat orang tersebut adalah Daniel, Hanaya, Misael dan Azarya. Mereka juga diberi nama Babel, yaitu Daniel diberi nama Beltsazar, Hananya diberi nama Sadrakh, Misael diberi nama Mesakh dan Azarya diberi nama Abednego. Empat orang tersebut memiliki satu kesamaan yaitu beribadah kepada TUHAN Allah dan tidak mau menyembah kepada raja atau patung yang didirikan oleh raja. Tetapi mereka memiliki pengalaman iman yang berbeda.

1. Sadrakh, Mesakh dan Abednego dimasukkan dalam perapian yang menyala-nyala.

Raja Nebukadnezar membuat patung dan semua orang di seluruh wilayah kerajaan harus menyembah kepada patung tersebut. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednegp tidak mau menyembah.

Daniel 3:16-18 (TB)  Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Akibatnya mereka dimasukkan dalam perapian yang menyala-nyala. Tetapi sedikitpun dari mereka tidak ada yang terbakar karena pertolongan Tuhan menyertai mereka. Justru raja Nebukadnezar memuliakan Tuhan yang telah melindungi mereka dari perapian yang menyala-nyala.

Daniel 3:28-30 (TB)  Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel. 

2. Daniel dimasukkan ke dalam gua singa

Pada zaman pemerintahan raja Darius ada para petinggi dan orang-orang yang iri dan bermaksud untuk menyingkirkan Daniel. Karena mereka tidak menemukan kesalahan Daniel, maka mereka menggunakan ibadah/iman Daniel untuk menjatuhkannya.

Daniel 6:5-6 (TB)  Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. 
Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

Atas bujukan para petinggi kerajaan kepada raja Darius, semua orang yang menyembah kepada dewa atau allah lain selain raja akan dimasukkan ke dalam gua singa. Dan Daniel didapati tiga kali sehari berdoa kepada Allah. Akhirnya Daniel ditangkap dan dimasukkan ke dalam gua singa. Tetapi Daniel mengalami perlindungan Tuhan, singa-singa tidak mengapa-apakan Daniel.

Daniel 6:23, 27 (TB)  Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." 
Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. 

Pelajaran dari firman Tuhan tersebut bahwa setiap orang mengalami pengalaman iman yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menuntut orang lain mengalami ujian, pencobaan atau pengalaman iman yang sama dengan kita. Tuhan memiliki cara tersendiri dan unik untuk mengajarkan setiap orang percaya tentang iman yang hidup dan berkuasa untuk memuliakan nama-Nya. Tetaplah kuat dan setia dalam ujian iman yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages