Rumah Doa Vs Sarang Penyamun

 



Sabtu, 30 Oktober 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 19-21


Lukas 19:46 (TB)  kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 


Ada dua pengertian rohani tentang Bait Allah di masa sekarang yaitu tubuh orang percaya dan persekutuan orang percaya (gereja).


1 Korintus 6:19 (TB)  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 


Efesus 1:22-23 (TB)  Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. 

Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. 


Tuhan Yesus menghendaki agar kita menjadi rumah doa, bukan sarang penyamun.


1. Rumah Doa.


Menjadikan kehidupan kita senantiasa memiliki persekutuan dengan Tuhan dalam doa pribadi, doa syafaat, merenungkan serta melakukan firman Tuhan dalam kehidupan pribadi maupun berjemaat. Marilah kita memperkuat komitmen untuk saat teduh dan beribadah kepada Tuhan. Jadikanlah hidup kita sebagai rumah doa-Nya. Melalui doa kita bisa bersyafaat untuk orang lain agar mereka menerima kasih karunia yaitu pengampunan dan keselamatan. Orang yang menjadikan dirinya sebagai rumah doa akan hidup dalam kekudusan dan perkenanan dari Tuhan.


2. Sarang Penyamun.


Sarang penyamun artinya tempat kejahatan atau berkumpulnya orang/segala yang jahat. Menjadi sarang penyamun artinya hidup dalam dosa dan kenajisan yaitu melakukan segala sesuatu yang tidak dikenan oleh Tuhan. Secara pribadi maupun gereja bisa menjadi sarang penyamun, yaitu apabila keinginan daging lebih berkuasa daripada keinginan roh.


Galatia 5:19-21 (TB)  Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 

penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 


Jadikanlah kehidupan kita sebagai rumah doa-Nya. Jauhi segala keinginan dan perbuatan dosa serta hiduplah dalam kekudusan. Mulailah setia dan komitmen dalam ibadah secara pribadi maupun berjemaat. Kehidupan kita bisa dipakai oleh Tuhan menjadi berkat melalui doa-doa syafaat kita. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages