Kantong Bolong

 


Minggu, 3 Oktober 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Hagai 1-2


Hagai 1:6 (TB)  Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 


Bangsa Israel mengalami keadaan yang tidak baik. Ibarat menaruh upah yang ditaruh dalam kantong yang bolong atau pundi-pundi yang berlubang. Setiap penghasilan tidak dapat dinikmati. Ini semua terjadi sebab mereka sibuk mendadani diri sendiri baik rumah maupun kehidupan pribadi. Sedangkan Rumah Tuhan mereka biarkan dalam keadaan reruntuhan.


Hagai 1:4 (TB)  "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?


Apakah kita sedang mengalami keadaan yang tidak baik saat ini? 

Hagai 1:5 (TB)  Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 

Memperhatikan berarti mawas diri, mengevaluasi dan memperbaiki segala sesuatu dalam hidup kita saat ini yang tidak selaras dengan firman Tuhan.


1. Rumah Tuhan berbicara tentang kediaman Tuhan.


1 Korintus 6:19 (TB)  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 


Apakah ada perbuatan dosa yang mengotori tubuh kita? Tubuh kita adalah milik Tuhan. Berbuat dosa melalui kebiasaan buruk atau ikatan dosa merupakan tanda tubuh kita sebagai Rumah Tuhan berada dalam keadaan reruntuhan. Segeralah bertobat, tinggalkan dosa dan kembali hidup kudus sesuai dengan firman Tuhan.


2. Rumah Tuhan berbicara tentang hubungan dengan Tuhan.


Dalam Rumah Tuhan ada ibadah yang dilakukan. Demikian pula dalam diri kita, apakah kita memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan? Apakah kita setia dalam bersaat teduh; berdoa, menyembah, membaca dan merenungkan firman Tuhan? Jika belum berarti kita membiarkan Rumah Tuhan yaitu hidup kita berada dalam keadaan reruntuhan. Segeralah bangun kembali mezbah di Rumah Tuhan. Prioritaskan hubungan dengan Tuhan melebihi rutinitas atau kesibukan lainnya.


3. Rumah Tuhan berbicara mengenai gereja.


Gereja adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepalanya. Gereja adalah sekumpulan orang percaya, dan gereja lokal adalah kumpulan orang percaya di suatu tempat. Membangun Rumah Tuhan berarti peduli dengan keadaan gereja. Beribadah bersama dengan setia, melayani Tuhan bersama serta berkorban untuk kebutuhan gereja. Bila kita abai terhadap kebutuhan gereja dan lebih memikirkan kebutuhan diri sendiri sendiri, berarti kita membiarkan Rumah Tuhan dalam keadaan reruntuhan.


Peduli dan mengasihi gereja berarti peduli dan mengasihi Tuhan sebab gereja adalah tubuh Kristus. Gereja adalah Rumah Tuhan, di mana Tuhan bersemayam di atas pujian umat-Nya. Marilah kita berhenti hanya memikirkan diri sendiri. Berusahalah menyenangkan hati Tuhan. Jangan abai kepada Rumah Tuhan. Adakah sesuatu yang seharusnya milik Tuhan dan dikembalikan kepada-Nya, tetapi kita nikmati bagi diri sendiri. Tanyakanlah kepada Tuhan apa yang bisa kita lakukan untuk menyenangkan hati-Nya. 


Jangan biarkan kita memiliki kantong yang bolong. Segeralah kita perbaiki supaya semua berkat Tuhan bisa kita nikmati dan segala hasil usaha menjadi berkat dalam hidup kita. Amin. (Ps.BW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages