Mentertawakan Yesus

 


Rabu, 20 Oktober 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Markus 4-6


Markus 5:39-40 (TB)  Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.


Judul renungan ini "mentertawakan Yesus" terlihat aneh, lucu bahkan seperti tidak menghormati Yesus. Tetapi memang demikianlah yang terjadi, murid-murid mentertawakan Yesus karena ketidakpercayaan mereka.


1. Menganggap Yesus salah bicara.
Apa yang dikatakan Yesus tidak seperti kenyataan yang terjadi.
Kenyataan bahwa anak kepala rumah ibadat benar-benar sudah mati, tetapi Yesus menyebutnya hanya tidur. Orang-orang menganggap Yesus salah bicara dan mereka yang benar. Manusia sering mentertawakan hal-hal yang salah menurut anggapan mereka.


2. Menganggap Yesus bercanda.
Yesus mengatakan bahwa anak kepala rumah ibadat tidur bukan mati, dianggap bercanda dan tidak serius sehingga mereka tertawa.


3. Menganggap Yesus tidak mampu membangkitkan dari kematian.
Kata mentertawakan juga berarti mengejek dan menganggap Yesus tidak mampu. Kalau sungguh-sungguh tidur, mereka percaya bahwa anak kepala rumah ibadat bisa dibangkitkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh mati, mereka menganggap Yesus tidak mampu menghidupkan. Sebab sebelum kejadian tersebut, Yesus belum pernah membangkitkan orang mati.


Iman dan pemahaman orang-orang pada waktu itu berbeda dengan Yesus. Mereka melihat kenyataan secara jasmani, tetapi Yesus melihat secara rohani.


Tanpa sadar sesungguhnya banyak orang "mentertawakan Yesus". Ini terjadi ketika mereka tidak percaya kepada firman Tuhan dan kuasa Yesus yang sanggup menolong mereka. Tidak percaya Yesus sanggup menyembuhkan, membuka jalan, menyediakan berkat dan menjawab kebutuhan mereka. Bila ada di antara Anda yang bersikap demikian, berhentikan "mentertawakan Yesus" dan mulailah serius dengan Yesus dan percaya kepada-Nya. Barangsiapa percaya akan melihat kemuliaan Allah.  Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages