Sabtu, 8 Juli 2017
Amsal 15:1 (TB) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
Konflik atau pertikaian seringkali dimulai dari hal-hal yang kecil, bahkan dari perkataan yang pedas (dalam bahasa Jawa "nyelekit") sehingga membuat lawan bicara tersinggung, meninggikan suara, akhirnya marah dan terjadi konflik.
Berikut ini manfaat perkataan yang lemah-lembut:
1. Meredakan kegeraman (Amsal 15:1)
2. Pohon kehidupan yang menyembuhkan (Amsal 15:4)
3. Ada hikmat dalam perkataan (Amsal 31:26)
Bila Anda tak ingin konflik terjadi dalam hubungan dengan orang lain, hindari perkataan yang pedas. Belajarlah mengendalikan perkataan Anda.
Yakobus 1:26 (TB) Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Perkataan bersumber dari hati. Jika ada perkataan yang pedas mungkin ada masalah di hati Anda. Ada kemarahan, iri hati, kepahitan dan dosa yang Anda simpan.
Lukas 6:45 (TB) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Mengucapkan perkataan yang lembut bukan berarti Anda rendah atau lebay, melainkan Anda seorang yang bijaksana yang dapat mengendalikan perkataan Anda. Amin. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar