Kamis, 13 Juli 2017
Amsal 29:18 (TB) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Beberapa hari di Jakarta membuat saya berkesempatan melihat-lihat sudut kota Jakarta. Begitu banyak yang berubah menjadi bersih daripada sebelumnya. Beberapa yang saya lewati adalah Waduk Pluit dan Kalijodo. Beberapa perbincangan dengan sopir taksi mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin yang bersih, tegas dan berpegang teguh pada peraturan. Pada umumnya mereka mengatakan gubernur yang telah memimpin Jakarta beberapa tahun ini telah membuat banyak perubahan nyata di Jakarta. Tetapi tersirat keraguan mereka, apakah Jakarta tetap bisa bersih kalau pemimpinnya berganti.
Penafsiran Amsal 29:18 mengatakan, bila tidak ada wahyu, tidak ada nabi untuk menjelaskan hukum, tidak ada imam atau orang Lewi untuk mengajarkan pengetahuan yang baik tentang Tuhan, tidak ada sarana anugerah, firman Tuhan langka, dan tidak ada penglihatan (1Sam. 3:1), bila demikian keadaannya maka menjadi liarlah rakyat.
Diperlukan pemimpin yang takut akan Tuhan, jujur, tegas, memelihara hukum untuk membuat semua orang yang dipimpinnya sejahtera dan patuh pada hukum. Kalau pemimpin melanggar hukum pasti rakyatnya akan melanggar hukum. Bila Anda seorang suami, jadilah suami yang takut akan Tuhan, jujur, tegas, taat kepada firman Tuhan, maka anggota keluarga Anda akan mengikuti jalan yang Anda tempuh.
Anda mungkin pemimpin di pekerjaan, pelayanan, sosial kemasyarakatan atau bahkan di pemerintahan. Jika Anda pemimpin yang benar, maka anggota Anda tidaklah liar, mereka pasti melakukan seperti yang Anda lakukan.
Sebulan lalu saya mendengar kesaksian dari ibu saya. Sekolah Dasar di depan rumah saya di desa sebelumnya sangat tidak tertib, baik guru maupun murid datang terlambat, lingkungan sekolah kotor, jam pelajaran sering kosong dan anak-anak bermain-main di luar sekolah. Tetapi ada kepala sekolah baru yang ditempatkan, seorang yang takut akan Tuhan. Setiap pagi datang jam 06.00, membuka ruangan kelas, berdiri di pintu gerbang menyalami siswa dan guru. Menuliskan slogan di setiap pintu masuk kelas "Saya malu bila saya datang terlambat". Akibatnya dalam beberapa bulan sekolah itu berubah total, guru dan murid menjadi disiplin, lingkungan sekolah bersih, sekolah berprestasi bahkan tahun ini mendapatkan rata-rata nilai ujian tertinggi tingkat kabupaten dan juga dalam perlombaan tingkat propinsi.
Anda belum terlambat, dimulai dari sekarang. Biasakan bangun pagi mencari wajah Tuhan, tetap teguh berpegang pada firman Tuhan, jadilah teladan, maka Anda akan memberi dampak bagi orang-orang di sekitar Anda. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar