Selasa, 4 Juli 2017
Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Konon setiap mahasiswa yang kuliah di Sekolah Sandi Negara harus menyamarkan segala identitas mereka. Mereka meninggalkan kehidupan mereka untuk dididik menjadi seorang intelejen yang loyal kepada negara. Visi dan misi seorang intelejen harus mendarah daging dalam kehidupan mereka. Bila mereka tidak kuat dan memutuskan untuk keluar dari sekolah tersebut maka gagallah segala cita-cita menjadi intelejen.
1. Di dalam Kristus kita menjadi ciptaan baru.
Kita menanggalkan manusia lama yang berdosa dan mengenakan manusia baru dalam kekudusan. Bila kita tidak bersungguh-sungguh melakukannya maka kita bisa gagal di tengah jalan dan kembali kepada kehidupan yang lama.
2. Hidup kita adalah milik Kristus.
Sama seperti seorang mahasiswa Sekolah Sandi Negara yang telah menandatangani kontrak menjadi calon intelejen, demikian juga hidup kita telah menjadi milik Kristus. Visi dan misi Kristus harus menjadi visi dan misi pribadi kita.
Kasih dan kepribadian Kristus harus menggantikan segala karakter kita yang lama.
3. Menjalani hidup dengan iman
Tak bisa dipungkiri tantangan dalam kehidupan semakin berat. Kita tak sanggup menghadapi dengan kekuatan kita. Kita membutuhkan iman yang menguatkan, iman yang membuat kita selalu percaya kepada janji Tuhan. Meskipun kita masih hidup di alam jasmani, tetapi kehidupan rohani haruslah memimpin seluruh area kehidupan kita.
Bagi Anda yang belum mengetahui tujuan hidupmu, perhatikanlah Anda diciptakan dan diselamatkan untuk hidup bagi Kristus. Miliki cara hidup seperti cara hidup Kristus. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar