Ayah Mengajar Anak Untuk Melayani

 



Jumat, 26 April 2024


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 22-25


1 Tawarikh 25:1 (TB)  Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang-orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut:


Para pelayan Tuhan yang ideal lahir dari anak-anak yang telah dilatih dan mengikuti teladan orang tuanya. Pada masa Daud ada tiga orang ayah yang menjadi penyembah dan pelayan di rumah Tuhan. Mereka adalah Asaf, Yedutun dan Heman. Ketiganya mengajar dan membimbing anak-anak mereka dalam melayani Tuhan.


1. Asaf mengajar anak-anaknya untuk melayani.


1 Tawarikh 25:2 (TB)  dari anak-anak Asaf ialah Zakur, Yusuf, Netanya dan Asarela, anak-anak Asaf di bawah pimpinan Asaf, yang bernubuat dengan petunjuk raja.


2. Yedutun mengajar anak-anaknya untuk melayani.


1 Tawarikh 25:3 (TB)  Dari Yedutun ialah anak-anak Yedutun: Gedalya, Zeri, Yesaya, Simei, Hasabya dan Matica, enam orang, di bawah pimpinan ayah mereka, Yedutun, yang bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. 


3. Heman mengajar anak-anaknya untuk melayani.


1 Tawarikh 25:4-6 (TB)  Dari Heman ialah anak-anak Heman: Bukia, Matanya, Uziel, Sebuel, Yerimot, Hananya, Hanani, Eliata, Gidalti, Romamti-Ezer, Yosbekasa, Maloti, Hotir dan Mahaziot.

Mereka ini sekalian adalah anak-anak Heman, pelihat raja, menurut janji Allah untuk meninggikan tanduk kekuatannya; sebab Allah telah memberikan kepada Heman empat belas orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. 

Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah mereka pada waktu menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi untuk ibadah di rumah Allah dengan petunjuk raja. Demikianlah keadaan bani Asaf, Yedutun dan Heman.


Apa yang dapat kita pelajari dari firman Tuhan di atas?


1. Orang tua menjadi teladan dan mentor bagi anak-anaknya.


Orang tua yang takut akan Tuhan dan giat melayani akan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Berikanlah warisan keteladanan dan takut akan Tuhan kepada anak-anak. Bila ada orang tua yang tidak utuh hendaklah tetap bisa membimbing anak-anaknya. Misalnya suami belum percaya Tuhan tetapi istrinya sudah percaya. Istri hendaklah setia dalam ibadah dan melayani. Peran suami sebagai imam akan digantikan oleh istrinya, menjadi imam bagi anak-anaknya dalam melayani Tuhan. Secuil teladan melebihi seribu kata-kata.


2. Orang tua menyiapkan generasi yang melayani Tuhan.


Dunia saat ini penuh dengan resiko, pergaulan buruk dan dampak negatif dari globalisasi dalam segala hal. Sebab itu hendaklah setiap ayah (orang tua) berperan aktif dalam mendidik anak-anaknya. Jangan biarkan anak-anak dididik oleh dunia atau media sosial, tetapi ajarlah anak-anak setia kepada Tuhan, setia beribadah dan setia dalam melayani Tuhan.


Pada akhir zaman ketika kita menghadap Tahta Pengadilan Tuhan, setiap orang tua akan mempertanggungjawabkan kepada Tuhan perihal didikan atau asuhan kepada anak-anaknya. Hendaklah para orang tua menjadi teladan dan mentor yang mengajarkan dan membimbing anak-anaknya untuk melayani Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages