Rabu, 18 Oktober 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Matius 25-28
Matius 27:29 (TB) Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
Hampir semua orang pernah mengalami pengalaman diolok-olok oleh orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diolok-olok artinya diejek, dihina, disindir, dijadikan lelucon atau dipermainkan dengan tindakan atau ucapan. Akibat diolok-olok, seseorang bisa menjadi marah, kecewa, putus asa, murung, depresi, dendam, memendam kepahitan dan sebagainya. Singkatnya apabila seseorang tidak kuat mentalnya, ketika diolok-olok bisa mengalami gangguan jiwa.
Yesus memiliki kekuatan yang luar biasa ketika diolok-olok, dihina dan diejek. Apakah rahasianya?
1. Yesus fokus melakukan kehendak Bapa, tidak peduli kata orang.
Orang di sekitar kita bisa berkata dan berbuat apa saja yang mereka mau. Tetapi jangan fokus kepada perlakuan mereka. Sebaliknya kita harus fokus kepada melakukan kehendak Tuhan dan bagaimana menyenangkan hati-Nya.
Matius 26:42 (TB) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
2. Jangan membalas orang yang mengolok-olok.
Membalas orang yang mengolok-olok akan menimbulkan pertengkaran dan munculnya masalah-masalah baru. Sebaliknya mendiamkan olok-olok akan menyederhanakan masalah dan memberi ruang bagi Tuhan sebagai yang empunya pembalasan. Ingatlah Yesus hanya diam dan tanpa membalas setiap olok-olok dan hinaan yang ditujukan kepada-Nya.
Yesaya 53:7 (TB) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
3. Mengampuni orang-orang yang mengolok-olok.
Perbuatan olok-olok dari orang lain jangan disimpan dalam hati. Berilah pengampunan kepada mereka, sama seperti Yesus mengampuni orang-orang yang telah mengolok-olok dan menyalibkan-Nya.
Lukas 23:34 (TB) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Dengan meneladani ketiga sikap Yesus ketika diolok-olok akan membuat kita tetap hidup dalam kesehatan mental. Tidak ada akibat negatif akibat perlakuan diolok-olok oleh orang lain. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar