Perkataan Adalah Doa

 


Senin, 11 April 2022


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 16-18


1 Raja-raja 17:1 (TB)  Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."


Bila kita merenungkan ayat tersebut Elia sepertinya hanya mengatakan suatu perkataan, bukan dengan rintihan, keluhan, atau suara lantang dan menggelegar. Tetapi apa yang dikatakan Elia terjadi, hujan tidak turun selama tiga setengah tahun dan kekeringan terjadi di seluruh negeri.


Apa yang dapat kita pelajari dari ayat tersebut?


1. Elia adalah manusia biasa.


Elia bukanlah manusia super atau nabi yang luar biasa. Bahkan tidak diketahui silsilah Elia, tiba-tiba ia muncul dalam 1 Raja-raja 17. Elia mewakili kita sebagai orang percaya yang penuh kelemahan. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk ragu-ragu dan tidak percaya dengan doa dan perkataan yang kita ucapkan.


Yakobus 5:17 (TB)  Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.


2. Ada kuasa dalam perkataan.


Kehadiran Tuhan dalam hidup kita memberi dampak kepada kuasa perkataan yang kita ucapkan. Sebagaimana penciptaan terjadi melalui kuasa Sabda Tuhan, demikianlah melalui perkataan kita ada kuasa Tuhan untuk menyatakan segala sesuatu melalui perkataan apabila kita percaya. Perkataan Elia terlihat biasa tetapi dalam hatinya dipenuhi oleh iman yang sungguh-sungguh kepada kuasa Tuhan.


Matius 17:20 (TB)  Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.


3. Perkatakanlah firman Tuhan.


Mengingat ada kuasa melalui perkataan kita, maka isilah hati kita dengan firman Tuhan. Tujuannya agar setiap perkataan yang kita ucapkan seturut dengan firman Tuhan sehingga kuasa perkataan semakin nyata dan hasilnya memuliakan Tuhan.


Lukas 6:45 (TB)  "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."


Ada orang yang menganggap bahwa perkataan adalah omongan biasa bukan doa. Tetapi dengan renungan ini marilah kita menyadari bahwa jika kita percaya dan Tuhan hadir dalam hidup kita maka setiap perkataan adalah doa yang penuh kuasa. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages