Meresponi Orang Yang Mengutuk

 



Minggu, 3 April 2022


Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 16-18


2 Samuel 16:5 (TB)  Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.


Daud mengalami keadaan yang tidak nyaman ketika seorang dari keluarga Saul yaitu Simei bin Gera datang dan mengutuki Daud. Akan tetapi Daud bersikap tenang, tidak terpancing emosi bahkan melakukan mawas diri apakah Tuhan berbicara melalui kata-kata kutuk yang diucapkan oleh Simei.


Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita bisa menjumpai orang yang datang tiba-tiba mengutuki kita. Mereka meluapkan kemarahan dan kekecewaan dengan memaki-maki, mengucapkan kata-kata kotor, hujatan dan kata-kata kutuk. Kenyataan yang sering dialami adalah melalui media sosial, ketika ada orang-orang yang tidak sependapat dengan kita kemudian mereka membully dan mengatakan kata-kata yang tidak pantas.


Bagaimana kita meresponi orang-orang yang mengutuki kita?


1. Bersikap tenang.


Jangan terpancing oleh emosi dan membalas dengan kata-kata kutukan. Adu mulut atau adu pendapat dapat menyebabkan konflik yang lebih besar. Bersikaplah tenang agar menemukan solusi dan keadaan tetap terkendali.


2. Bersikap mawas diri.


Ketika orang lain mengutuki atau memaki-maki lebih baik kita mengambil sikap mawas diri atau introspeksi diri. Barangkali ada kesalahan kita yang tanpa kita sadari telah melukai orang lain. Bila ada kesalahan pada kita, segeralah minta pengampunan kepada Tuhan dan meminta maaf kepada orang yang marah akibat perbuatan kita sekalipun tidak kita sengaja.


3. Menyerahkan kepada Tuhan.


Serahkanlah kepada Tuhan setiap perlakuan orang lain bahkan setiap kutukan dan makian yang kita terima. Bila sikap kita benar di hadapan Tuhan, maka Ia yang akan melindungi kita dari kutuk bahkan mengubah kutuk menjadi berkat.


Nehemia 13:2 (TB)  Karena mereka tidak menyongsong orang Israel dengan roti dan air, malah mengupah Bileam melawan orang Israel supaya dikutukinya. Tetapi Allah kami mengubah kutuk itu menjadi berkat.


Setiap orang yang beriman kepada Tuhan senantiasa berada dalam perlindungan-Nya. Tuhan melindungi kita dari kutuk bahkan mengubah kutuk menjadi berkat. Oleh sebab itu bersikaplah tenang, selalu mawas diri dan serahkanlah perlakuan orang yang tidak menyenangkan kepada Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages