Mati Karena Bunuh Diri

 



Sabtu, 23 April 2022


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 10-12


1 Tawarikh 10:4 (TB)  Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.


Bagi sebagian orang Israel mendengar kabar bahwa Saul mati karena kalah menghadapi orang Filistin. Sesungguhnya Saul mati karena bunuh diri.
Kira-kira apa yang menjadi penyebab Saul bunuh diri?


1. Saul tidak berharap pada Tuhan.


Saul tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Dalam peperangan ia tidak mengandalkan Tuhan tetapi mengandalkan kekuatannya sendiri.


1 Tawarikh 10:13-14 (TB)  Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah,
dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.


2. Saul putus asa karena anak-anaknya mati dalam pertempuran.


1 Tawarikh 10:2 (TB)  Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.


Anak-anak adalah masa depan Saul, yang akan meneruskan jabatannya sebagai raja. Ketika mendengar dan melihat sendiri anak-anaknya tewas dalam peperangan melawan Filistin, Saul menjadi putus asa, "Buat apa hidup tanpa masa depan".


3. Saul tidak kuat menanggung luka yang parah.


Besar kemungkinan Saul mengalami luka yang sangat parah akibat panah yang menembus tubuhnya. Saul sangat menderita dengan luka di tubuhnya dan mengalami kesakitan yang luar biasa. Tidak kuat menahan rasa sakit memungkinkan Saul putus asa dan bunuh diri.


1 Tawarikh 10:3 (TB)  Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya dan melukainya.


4. Berpikir negatif tentang masa depan.


Meskipun belum terjadi, Saul sudah berpikir bahwa ia akan dipermalukan oleh orang Filistin. Menurutnya daripada dipermalukan lebih baik bunuh diri.


1 Tawarikh 10:4 (TB)  Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.


Dalam kehidupan sehari-hari ada orang-orang yang mengalami beban penderitaan yang sangat berat sehingga melakukan bunuh diri. Mereka tidak berharap pada Tuhan, putus asa dan tidak kuat menahan penderitaannya.


Bagaimana menghindari cobaan untuk bunuh diri?
Percaya dan berharap kepada Tuhan bahwa Tuhan selalu menyertai dan menolong, tetap tabah dan sabar dalam menjalani penderitaan.


Bunuh diri sesungguhnya mendahului kehendak Tuhan bahkan mengambil hak Tuhan dalam memutuskan kematian nagi seseorang. Orang yang bunuh diri tidak taat kepada Tuhan, karena mengikuti bisikan iblis yang datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Dengan demikian orang yang bunuh diri sama artinya juga menjadi pengikut iblis.


Dengan kisah Saul bunuh diri tersebut kiranya menjadi pelajaran agar tidak ada satu pun dari kita yang melakukan bunuh diri. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages