Tanda Perkabungan Yang Tidak Berkenan

 


Sabtu, 24 Juli 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 13-15


Yesaya 15:2 (TB)  Puteri Dibon naik ke bukit-bukit pengorbanan untuk menangis; Moab meratap karena Nebo dan karena Medeba. Di situ semua orang menggundul kepalanya dan memotong janggutnya sebagai tanda berkabung.


Moab adalah sebuah bangsa yang menyembah berhala dan ritual mereka adalah mengorbankan anak-anak. Hal ini merupakan kekejian bagi Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan berfirman hendak memusnahkan Moab. Ketika penduduk Moab mendengar rencana Tuhan ini, mereka berkabung dan meratap. Sebagai tanda berkabung mereka menggundul rambut kepalanya dan memotong janggutnya.


1. Menggundul kepala.


Rambut di kepala merupakan tanda kemuliaan. Tradisi menggundul rambut sebagai tanda berkabung adalah tradisi bangsa kafir dan tidak berkenan kepada Tuhan. Sebab pertobatan hanya secara lahiriah tetapi hati mereka tetap keras.
Ulangan 14:1 (TB)  "Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang;


Mungkin Anda bertanya, lalu bagaimana Anda telah mencukur rambut dengan gundul? Kadang terdorong oleh orang lain, misal jika menang akan menggundul rambut.


Mengenai rambut, Alkitab menjelaskan adalah penampilan yang wajar bagi pria yaitu tidak berambut panjang tetapi juga tidak gundul karena berkabung.
1 Korintus 11:14 (TB)  Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,


Meskipun atas nama hak azasi seseorang berkata mengenai rambut adalah urusan pribadi, tetapi sebaiknya supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain sebaiknya penampilan rambut adalah wajar. Yaitu bagi pria tidak berambut panjang dan tidak gundul. Bagi wanita tidak gundul dan berambut panjang.


2. Mencukur janggut


Perhatikan para rabbi Yahudi, pada umumnya mereka memiliki janggut.
Dagu berbeda dengan janggut, sebab janggut menggambarkan rambut yang tumbuh di dagu. Para imam juga memiliki janggut, yang secara budaya pada waktu itu juga melambangkan kemuliaan.
Bahkan ada pemeluk agama lain yang sangat memelihara janggut sebagai tanda kesucian mereka.
Mazmur 133:2 (TB)  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.


Ketika bangsa Moab mendengar rencana Tuhan untuk memusnahkan mereka, maka mereka juga berkabung dengan mencukur janggut mereka. Menandakan kemuliaan dan kebesaran mereka akan lenyap.


Mungkin Anda juga bertanya bagaimana dengan kita yang hidup di masa Perjanjian Baru.
Bersyukurlah di Perjanjian Baru tidak ada firman Tuhan yang khusus mengenai memelihara janggut. Janggut pada pria biasanya tumbuh karena kesuburan hormon kepriaan. Memelihara janggut membutuhkan effort yang lebih. Oleh sebab itu diperlukan usaha untuk mencuci dan mencukur supaya tetap rapi. Yang tidak tumbuh janggut, tidak perlu mencukur atau mengoleskan dengan obat penumbuh rambut. Sebab tumbuhnya janggut adalah secara alami.


Kembali kepada fakta tentang menggundul rambut dan janggut, sesungguhnya cara berkabung demikian tidak perlu dilakukan bila hanya dilakukan secara lahiriah tetapi tidak disertai pertobatan. Jadi tradisi perkabungan yang demikian tidak perlu kita ikuti. Semoga pemahaman ini bermanfaat bagi kita. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages