Ada Tuhan, Lebih Dari Cukup

 


Kamis, 29 Juli 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 28-30


Yesaya 30:20-21 (TB)  Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia,
dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri.


Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat hampir semua orang berkurang pendapatannya, bahkan kehilangan pekerjaannya. Tentunya sangat berdampak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah berupaya menolong tetapi dalam jumlah terbatas dan tidak merata. Akibatnya banyak orang harus mengencangkan ikat pinggang, menghemat bahkan dengan cara berpuasa atau mengurangi konsumsi makanan. Walaupun hal ini akan mengurangi imunitas tubuh, tetapi rasanya tidak ada pilihan lain.


1. Roti dan air serba sedikit.


Bagi sebagian orang, keadaan saat bagaikan berada dalam masa kekeringan, roti dan air serba sedikit. Teringat akan kisah seorang janda di sungai Sarfat.


1 Raja-raja 17:12 (TB)  Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."


Janda Sarfat mempercayai firman Tuhan yang disampaikan oleh Elia, akhirnya mengalami mujizat.
1 Raja-raja 17:15-16 (TB)  Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.


Sekalipun roti dan air di tangan kita serba sedikit, tetapi marilah kita mempercayai firman Tuhan. Dia pemelihara hidup kita.
Matius 4:4 (TB)  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."


2. Tuhan menyatakan Diri-Nya.


Yesaya 57:15 (TB)  Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.


Di tengah segala pergumulan yang sedang kita hadapi, apakah yang dapat kita lakukan? Apakah hanya berkeluh kesah dan bersungut-sungut? Ataukah kita bisa mengucap syukur dalam segala perkara?


1 Tesalonika 5:18 (TB)  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.


Pilihan mengucap syukur di saat kekurangan adalah tindakan iman yang luar biasa. Di sini Tuhan akan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang percaya pada pemeliharaan-Nya. Kita akan melihat wajah Tuhan dan mendengar suara-Nya. Kita akan mengalami persekutuan yang intim dengan Dia. Kita akan mengalami tuntunan Tuhan dalam kehidupan kita.
Sesungguhnya, Yesus adalah roti hidup itu, kita tidak akan merasa lapar lagi bila Ia beserta kita, kita tidak akan merasa haus lagi bila Ia hadir dalam hidup kita.


Yohanes 6:35 (TB)  Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Kehadiran Tuhan dalam hidup kita akan meneguhkan dan memberikan damai sejahtera meskipun dalam kekurangan.
Mungkin orang tidak tahu kesulitan yang kita alami, bahkan tak seorang pun yang peduli. Jangan berharap kepada manusia. Tetapi percayalah, jika Tuhan hadir dalam hidup kita, Dia pasti memelihara kita. Bukankah burung-burung di udara dipelihara Tuhan? Terlebih kita anak-anak-Nya yang mengasihi-Nya.


Ketika mengetik tulisan ini, saya merasakan urapan Tuhan turun, bulu kuduk berdiri, air mata kesedihan turut merasakan penderitaan kita bersama. Saya merasakan kehadiran Tuhan yang sangat kuat pagi ini.
Doa saya, biarlah renungan ini menguatkan kita di saat menghadapi pergumulan yang berat akibat pandemi Covid-19 yang semakin berat. Ketika Tuhan hadir dalam hidup kita, Dia pasti memelihara kita di masa yang sulit ini. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)









1 komentar:

Pages