Hukum Tabur Tuai

 


Selasa, 6 Juli 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 7-9


Amsal 9:12 (TB)  Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya. 


Dalam kehidupan ini berlaku hukum tabur tuai. Kita akan menuai apa yang kita tabur. Hukum ini sangat luas lingkupnya, berlaku juga pada orang yang bukan Kristiani. Orang lain menyebutnya sebagai karma. Tetapi karma selalu dalam arti yang negatif karena berupa hukuman. Lebih tepat dan bijaksana bila kita menyebut hukum tabur tuai.

Barangsiapa menabur kebaikan akan menuai kebaikan dan barangsiapa menabur keburukan akan menuai keburukan.


Dalam Amsal 9:12 juga hukum tabur tuai dalam hal bersikap, yaitu jika kita menabur sikap yang bijaksana akan menuai kebijaksanaan. Sebaliknya jika menabur sikap mencemooh maka akan menanggung akibatnya.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mencemooh berarti menghina, mengejek dan mencela. Dalam bahasa Ibrani mencemooh menggunakan kata "loshon hora" artinya lidah jahat, yaitu pernyataan menghina orang lain. Pernyataan jahat ini bisa mencakup semua metode komunikasi yang digunakan, baik itu secara langsung, melalui surat, telepon, atau surat elektronik, atau bahkan bahasa tubuh.


Pada umumnya kita pasti tidak mau mencemooh, tetapi ini sering terjadi karena kita tidak bisa menguasai diri sehingga terlontar perkataan untuk mencemooh orang lain. Karena di zaman media, banyak orang tidak mencemooh dengan perkataan langsung tetapi melalui status atau komentar mereka sebagai ungkapan kecewa, marah atau kekesalan mereka.

Itulah sebabnya seringkali netizen menuliskan komentar-komentar yang sadis terhadap isu atau berita tentang seseorang. Hal ini tentu tidak positif dan mendatangkan akibat buruk baik secara langsung maupun tidak langsung.


Galatia 6:8 (TB)  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.


Marilah kita belajar untuk lebih bijaksana. Jangan karena terdorong emosi berupa kemarahan, kekecewaan dan kekesalan kemudian melakukan tindakan yang kurang bijaksana. Apapun tindakan yang kita lakukan akan berbuah dalam hidup kita. Oleh sebab itu bertindaklah bijaksana supaya kita akan menuai buah-buah dari kebijaksanaan kita.

Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages