Belajar Bersabar


 

Kamis, 8 Juli 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 13-15


Amsal 14:29 (TB)  Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.


Menjadi orang yang sabar tentu harapan bagi semua orang. Dalam keluarga, tentu mengharapkan pasangannya seorang penyabar. Dalam pertemanan maupun pelayanan pun demikian, karena kesabaran akan meminimalkan konflik dan membuat hubungan penuh damai sejahtera. Ada yang berkata bahwa kesabaran adalah faktor genetik atau bawaan lahir yang tak dapat diubah. Benarkah demikian?


1. Kesabaran dapat dipelajari.


Ayat tersebut mengatakan, "Orang yang sabar besar pengertiannya."
Kalimat ini menunjukkan bahwa kesabaran dapat dipelajari. Kesabaran terbentuk ketika kita memiliki toleransi kepada orang lain. Dalam hal ini kepada orang yang berbeda pendapat dengan kita. Toleransi yang rendah mengakibatkan seseorang dengan mudah kecewa, naik darah, ngambek dan sebagainya. Tetapi toleransi yang tinggi akan membawa kita untuk melihat, mempelajari dan bersikap responsif terhadap orang lain yang berbeda pandangan. Di sinilah justru kita akan mendapatkan hikmat dan sisi positif dari orang lain.


Orang yang memiliki pemahaman rohani yang dangkal akan mudah tersulut emosi, misalnya ormas yang mengatasnamakan agama yang kemudian menindas kaum minoritas. Tetapi orang yang memiliki pemahaman rohani yang tinggi akan menerima setiap perbedaan sehingga tidak mempermasalahkan keyakinan orang lain yang berbeda dengan dirinya.


2. Orang yang tidak sabar menunjukkan kebodohannya.


Ayat tersebut mengatakan juga, "Siapa yang cepat marah membesarkan kebodohan."
Orang bijaksana atau bodoh dapat terlihat dari sikapnya dalam menghadapi segala sesuatu. Ada pepatah mengatakan, "Air beriak tanda tak dalam, sedangkan air tenang menghanyutkan." Orang yang tidak bijaksana akan "berkoar-koar" tapi sebatas perkataan saja, banyak usulan dan protes tetapi tidak bisa bekerja. Sebaliknya orang yang bijaksana, berkata hanya seperlunya tetapi perbuatannya menjadi bukti kebijaksanaannya.


Yakobus 1:19-20 (TB)  Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.


Dengarlah dan pelajari dahulu apa yang dimaksudkan oleh orang lain, termasuk pasangan kita sebelum kita bersikap. Tanpa belajar memahami sudut pandang orang lain, dengan mudah menjadi cepat marah. Yakobus berpesan, "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah."


Amsal 16:32 (TB)  Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.


Marilah kita terus belajar bersabar sebab ada berkat yang besar yang akan kita terima. Jadilah bijaksana dan kuasailah diri dalam bersikap kepada orang lain, supaya kita semakin dibentuk menjadi lebih sabar. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages