Minggu, 23 Mei 2021
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 7-9
Ayub 8:20 (TB) Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat.
Beberapa orang mempertanyakan fenomena yang aneh. Mengapa orang yang hidup saleh justru menderita? Mengapa orang yang berlaku jahat justru beria-ria dan hidup senang dengan kejahatan mereka?
Ayat tersebut memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Allah tidak menolak orang saleh.
Orang yang saleh yang menderita bukan berarti ditolak oleh Allah. Orang yang saleh diterjemahkan sebagai orang yang tidak bersalah atau orang yang setia. Penderitaan bukan bentuk dari hukuman atau ditinggalkan Allah tetapi sebagai proses pemurnian agar mengalami kehidupan yang lebih mulia.
Ayub 8:20 (FAYH) "Perhatikanlah! Allah tidak akan membuang orang yang tidak bersalah; dan Ia tidak akan menopang orang yang jahat.
Ayub 8:20 (BIMK) Tapi Allah tak pernah meninggalkan orang setia, dan tak pernah pula Ia menolong orang durhaka.
2. Allah tidak menyertai orang yang jahat.
Orang jahat yang sepertinya sukses bukan berarti disertai Allah. Allah tidak pernah menyertai orang jahat dalam perbuatan jahat mereka. Mereka untuk sementara waktu kelihatan menang atau beria-ria dengan kejahatan mereka, tetapi tak akan lama lagi mereka akan mengalami kejatuhan. Dalam terjemahan lain orang yang berbuat jahat disebut sebagai orang durhaka.
Amsal 24:19-20 (TB) Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.
Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.
Tetaplah setia melakukan kebenaran dan takut akan Tuhan sekalipun saat ini masih hidup menderita. Percayalah terang pasti segera terbit, semua penderitaan akan digantikan dengan sukacita dan sorak-sorai. Selamat hari Minggu, selamat beribadah. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar