Mencari Hikmat

 


Minggu, 30 Mei 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 28-30


Ayub 28:20 (TB)  Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?


Dalam penderitaannya Ayub merenungkan tentang hikmat yang sangat berharga. Tidak dapat dibandingkan dengan emas, perak, mutiara dan permata. Hikmat tersembunyi dan tak seorang pun dapat mencapainya. Hanya Allah yang mengetahui kediamannya.
Ayub 28:23 (TB)  Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.


Dalam penderitaan akhirnya Ayub menemukan inti dari hikmat.
Ayub 28:28 (TB)  tetapi kepada manusia Ia berfirman: "Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."


Tetapi apakah kita harus menderita terlebih dahulu supaya memperoleh hikmat? Apakah hidup kita harus mengalami kehancuran terlebih dahulu supaya memperoleh hikmat? Rasanya hal ini sulit terealisasi karena pada umumnya manusia tidak mau menderita dan menghindari penderitaan. Kecuali diijinkan Tuhan terjadi, di situlah kita belajar dan menemukan hikmat.


Salomo adalah raja yang berlimpah dengan kekayaan dan kekuasan tetapi ia menemukan arti hikmat. Intinya hampir sama dengan pengertian yang diterima oleh Ayub.
Amsal 9:10 (TB)  Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.


Jadi bagaimana kita dapat mencari dan menemukan hikmat?
1. Takut akan Tuhan, yaitu hidup dalam kekudusan, melakukan kebenaran dan menjauhi dosa.
2. Mengenal Tuhan, yaitu bersekutu dengan Tuhan dan merenungkan firman-Nya.
Bila setiap hari kita merenungkan firman Tuhan, maka jalan kehidupan kita tidak berada dalam kegelapan melainkan dalam cahaya terang-Nya.


Mazmur 119:104-105 (TB)  Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.


Selamat hari Minggu, selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages