Ketika Difitnah

 


Jumat, 28 Mei 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 22-24


Ayub 22:5 (TB)  Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?


Ketika Ayub mengalami pencobaan beberapa teman Ayub datang kepadanya. Ada yang menghibur tetapi juga ada yang memfitnah. Salah satunya dari Elifas yang menuduh Ayub melakukan kejahatan yang sangat besar. Tuduhan ini beberapa ditulis dalam Ayub 22:6-10.


Ayub 22:6-10 (TB)  Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu, dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,
tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya.
Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan.
Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.


Tetapi apakah tuduhan tersebut benar? Akankah kita menerima mentah-mentah perkataan Elifas kepada Ayub?
Marilah kita kembali kepada awal mula kisah Ayub.
Ayub 1:1, 8 (TB)  Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."


Sangat jelas dalam ayat tersebut bahwa Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa Ayub adalah seorang yang saleh dan jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.


Bagaimana sikap Ayub ketika difitnah?
Ayub datang kepada Tuhan mencurahkan isi hati dan pergumulannya. Ia tidak membalas fitnah Elifas.
Ayub 23:2-3 (TB)  "Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.
Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.


Mengapa ada teman yang tega memfitnah?
Ada beberapa alasan antara lain:
1. Merasa iri dengan keberhasilan yang pernah kita capai.
2. Menjadikan kita sebagai kambing hitam untuk menutupi kesalahannya.
3. Ingin membunuh karakter kita dengan cara mencemarkan nama baik kita di depan orang lain.
4. Tidak berhikmat dalam membaca sebuah peristiwa.


Apapun alasannya, fitnah tidak dapat dibenarkan karena berarti memutarbalikkan kebenaran. Jangan lakukan fitnah sebab suatu saat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Ketika difitnah sikap pertama-tama adalah datang kepada Tuhan meminta hikmat dan petunjuk bagaimana kita menghadapinya.
Semoga renungan ini bermanfaat. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages