Rabu, 11 Oktober 2017
Matius 9:37-38 (TB) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Pada masa tuaian keluarga petani biasanya berkumpul dan bahu membahu untuk menuai hasil tuaian mereka. Hal tersebut dilakukan sebab masa tuaian di desa terjadi bersama-masa sehingga setiap keluarga petani sibuk mengurusi tuaian masing-masing. Bila dilakukan bersama-sama maka proses tuaian bisa lebih cepat sehingga tidak ada tuaian yang busuk akibat terlambat dipanen.
Ayat tersebut didahului oleh aktifitas Yesus dalam memberitakan Kerajaan Allah,
Matius 9:35-36 (TB) Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
1. Siapakah tuaian?
Tuaian secara rohani adalah orang-orang yang belum sungguh-sungguh ikut Yesus dan belum percaya kepada-Nya.
Bukankah di sekitar kita masih banyak orang dengan kriteria tersebut? Lihatlah keluarga / saudara kita, teman-teman, tetangga, relasi bisnis atau kenalan kita. Sebagian dari mereka sesungguhnya siap dituai. Ada yang hatinya sedang galau, ada yang sebenarnya ingin mengenal Yesus, ada yang ingin ke gereja atau ingin kembali ke gereja. Tetapi mereka malu karena keadaan mereka atau tidak ada orang yang mengajak mereka. Ada yang sakit dan ingin didoakan tetapi belum ada yang mendoakan mereka.
2. Siapakah penuai?
Alasan klasik gereja adalah kekurangan pekerja / penuai sehingga menghambat pelayanan atau penginjilan. Tetapi sesungguhnya bila setiap jemaat bangkit dan meresponi panggilan Yesus untuk menjadi pekerja-Nya, maka gereja akan mengalami ledakan rohani yang sangat dahsyat. Bayangkan bila setiap jemaat membawa satu jiwa saja dalam setahun maka gereja akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Sesungguhnya yang dibutuhkan bukanlah pengetahuan teologia, bukan juga metode yang ampuh dalam penginjilan tetapi belas kasih dan keberanian untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang. Gereja yang sehat, penuaian jiwa-jiwa tidak hanya dilakukan oleh pendeta atau gembala, tetapi setiap jemaat secara aktif mengajak jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Tanpa terasa tahun 2017 tinggal beberapa bulan lagi. Kerinduan Tuhan dan juga kerinduan kita agar semakin banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan. Apakah kita sudah membawa satu jiwa kepada Tuhan di tahun ini? Jadilah penuai jiwa ! Waktu yang masih tersisa ini marilah kita gunakan untuk menuai jiwa supaya semakin banyak orang diselamatkan. People is our mision. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar