Minggu, 22 Oktober 2017
Markus 14:26 (TB) Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Kita mungkin jarang menemukan ayat yang menunjukkan Yesus bersama murid-murid-Nya menjalankan ibadah. Tetapi di Markus 14:26, di situ jelas disebut mereka menyanyikan nyanyian pujian.
1. Kapan mereka menyanyi?
Mereka menyanyi pada saat perjamuan malam terakhir untuk merayakan Paskah. Suasana batin mereka tentu dalam keadaan sedih setelah Yesus berkata ada seorang dari mereka yang akan menyerahkan Yesus dan sebentar lagi Anak Manusia akan diserahkan.
Di sini kita belajar bahwa pujian tidak hanya dinyanyikan pada saat senang tetapi juga pada saat sedih. Pujian tidak ditentukan oleh perasaan. Saat senang pujian akan mengingatkan untuk bersyukur bahwa semua berkat adalah pemberian Tuhan. Saat sedih pujian akan menghibur dan menguatkan iman.
2. Di mana mereka menyanyi?
Mereka menyanyi di ruangan atas yang besar di Yerusalem. Menyanyi bukan hanya dilakukan di Bait Allah tetapi di manapun. Hal ini mengingatkan kita bahwa menyanyi bukan saja waktu ibadah di gereja tetapi bisa di rumah dan di mana pun kita berada. Banyak orang Kristen menyanyikan nyanyian rohani hanya waktu ibadah di gereja, tetapi ketika di rumah mereka menyanyikan lagu sekuler. Mari membangun suasana rohani di mana pun kita berada melalui nyanyian pujian yang kita nyanyikan.
Hari ini kita beribadah, marilah kita persembahkan nyanyian pujian dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kita. Segala pujian bagi Tuhan. Amin. (Ps.BW)
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar