Kamis, 5 Oktober 2017
1 Samuel 16:23 (TB) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Dosa dan ketidaksetiaan Saul kepada Tuhan mendatangkan konsekuensi yang besar. Roh Tuhan tidak lagi tinggal dalam diri Saul dan Tuhan mengijinkan roh jahat hinggap dalam diri Saul. Terlebih lagi Tuhan tidak lagi berkenan kepada Saul menjadi raja Israel tetapi telah memilih Daud.
Ketika roh jahat hinggap dalam dirinya, Saul merasa tidak nyaman. Ia tahu untuk mengusir roh jahat itu ia memanggil Daud untuk memainkan kecapi (menyembah Tuhan). Saul sudah tahu dosanya, tetapi mengeraskan hati dan tidak mau bertobat.
Di sini kita belajar tentang kuasa pujian. Pujian akan menjadi sangat dahsyat bila ...
1. Dilakukan oleh orang yang hidupnya kudus.
Daud hatinya kudus dan berkenan kepada Tuhan sehingga ketika menyembah Tuhan kuasa hadirat-Nya dinyatakan.
2. Motivasi dalam pujian adalah menyenangkan Tuhan.
Tuhan melihat hati Daud tulus dan murni untuk menyenangkan Tuhan sebagaimana ia lakukan menyembah Tuhan waktu di padang rumput. Daud memainkan kecapi bukan semata-mata disuruh Saul, melainkan sudah menjadi gaya hidup yang menyenangkan Tuhan.
3. Tuhan bersemayam (bertahta) di atas pujian umat-Nya.
Penyembahan bukan untuk mengusir roh jahat. Tetapi ketika Tuhan hadir dan bertahta di atas pujian umat-Nya, maka roh jahat akan undur. Ada banyak mujizat bisa terjadi bila Tuhan bertahta atas pujian umat-Nya. Berkat, kesembuhan, sukacita dan damai sejahtera akan melimpah.
Masihkah kita ragu akan kuasa pujian? Masihkan kita malas dan mengandalkan kekuatan sendiri? Kuduskanlah hidupmu, mulailah memuji Tuhan dengan hati yang tulus, jangan memiliki motivasi untuk bebas dari masalahmu melainkan hanya menyenangkan Tuhan. Dia mampu melakukan lebih dari yang kita pikirkan dan doakan. Amin. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar