Wibawa Ilahi

 



Jumat, 16 Pebruari 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 25-27


Bilangan 27:20 (TB)  dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia. 


Tuhan telah menunjuk Yosua untuk menggantikan Musa dan memerintahkan Musa untuk memberikan sebagian wibawanya kepada Yosua.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wibawa memiliki arti pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi serta dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik.


Marilah kita belajar beberapa hal dari ayat tersebut.


1. Mengapa Tuhan memilih Yosua untuk menggantikan Musa?


Yosua penuh dengan Roh Kudus. Selain itu Yosua selalu bersama-sama Musa. Dengan demikian Yosua memiliki nilai-nilai dan intensitas rohani yang sama dengan Musa.


Bilangan 27:18 (TB)  Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya.


Dalam terjemahan yang mendekati bahasa aslinya (NKJV) arti sesungguhnya adalah penuh dengan Roh yaitu Roh Kudus. Ini bisa kita lihat dalam beberapa terjemahan lain. 


Numbers 27:18 (NKJV)  And the Lord said to Moses: "Take Joshua the son of Nun with you, a man in whom is the Spirit, and lay your hand on him;


Bilangan 27:18 (FAYH)  TUHAN menjawab, "Bawalah ke mari Yosua putra Nun, yang dipenuhi Roh.


Yosua memiliki kehidupan rohani yang penuh dengan Roh Kudus sehingga memiliki hikmat dan persekutuan dengan Tuhan.


2. Arti wibawa ilahi yang diberikan Musa kepada Yosua.


Musa menumpangkan tangan kepada Yosua sebagai tanda ia memberikan sebagian kewibawaannya kepada Yosua.


Numbers 27:20 (NKJV)  And you shall give some of your authority to him, that all the congregation of the children of Israel may be obedient.


Bilangan 27:20 (BIMK)  Serahkanlah kepadanya sebagian dari kekuasaanmu, supaya umat Israel mentaati dia.


Bilangan 27:20 (FAYH)  Di depan orang banyak itu serahkanlah wewenangmu kepadanya supaya segenap bangsa Israel akan menaati dia.


Jadi wibawa ilahi dalam konteks suksesi kepemimpinan adalah otoritas, kekuasaan dan wewenang dari Tuhan yang diberikan melalui restu atau arahan yang diberikan pemimpin di atasnya.


3. Mengapa Musa hanya diperintahkan Tuhan memberikan sebagian kewibawaanya?


Sebab Musa masih hidup dan masih menjadi pemimpin sebelum ia meninggal. Ini berarti ada proses transisi kepemimpinan dari Musa kepada Yosua.


Dalam suksesi kepemimpinan yang organik (alami), pemberian wibawa berupa otoritas, kuasa dan wewenang sebaiknya dilakukan secara bertahap agar tidak disalahgunakan dan memastikan pemimpin yang menerima tongkat estafet memiliki kualitas dan karakter yang setara bahkan melebihi pemimpin sebelumnya. Hal ini bisa digambarkan dalam lari estafet kedua pelari bersama-sama berlari dalam irama dan kecepatan yang sama selama proses peralihan tongkat estafet.


Ketika pemimpin rohani di atas kita memberikan tugas, kuasa, kedudukan dan wewenang kepada kita sesungguhnya kita menerima wibawa ilahi. Bersamaan dengan wibawa ilahi maka Tuhan juga memberikan orang-orang yang dipimpin untuk mentaatinya sesuai kebenaran firman Tuhan. Ada wibawa ilahi sebagai suami, orang tua, pemimpin dalam pelayanan atau tugas-tugas rohani. Sebab itu pastikan setiap pemimpin hendaknya penuh Roh Kudus dan hidup dengan takut akan Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages