Gagal Karena Kehilangan Penguasaan Diri

 



Rabu, 14 Pebruari 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 19-21


Bilangan 20:10-11 (TB)  Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" 

Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.


Bangsa Israel bertengkar dengan Musa dan Harun karena tidak ada air yang dapat mereka minum (Bil 20:1-4). Musa datang ke Kemah Pertemuan dan sujud menyembah Tuhan. Maka Tuhan berfirman kepada Musa.


Bilangan 20:8 (TB)  "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." 


Musa hanya disuruh mengumpulkan bangsa Israel dan mengatakan kepada gunung batu agar mengeluarkan airnya. Tetapi karena suasana bangsa Israel pada waktu itu marah, bersungut-sungut dan bertengkar dengan Musa, maka Musa terbawa emosi. Musa tidak berkata kepada gunung batu tetapi ia memukul gunung batu itu dua kali.


Bilangan 20:10-11 (TB)  Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" 

Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.


Akibat kesalahan Musa yang tidak melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, Musa dipandang Tuhan tidak menghormati kekudusan-Nya. Akibatnya sangat fatal yaitu Musa gagal membawa bangsa Israel memasuki tanah Kanaan.


Bilangan 20:12 (TB)  Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." 


Apakah pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut?


Bisa dipahami bahwa Musa yang sebenarnya sangat sabar menjadi terbawa emosi karena sifat dan kelakuan bangsa Israel. Tetapi sesungguhnya Musa harus menghormati kekudusan Tuhan dengan cara melakukan apa yang Tuhan perintahkan, bukan apa yang dia inginkan. Jangan sampai karena emosi kita menjadi marah dan tidak bisa menahan diri sehingga tidak menghormati kekudusan Tuhan.


Efesus 4:26 (TB)  Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.


Manusia bisa terpicu menjadi marah, tetapi harus diingat jangan berbuat dosa. Jangan melanggar firman Tuhan, jangan melakukan kejahatan, jangan melukai bahkan membunuh orang lain. Ingat banyak orang menjadi gagal karena terbawa emosi sehingga kehilangan kontrol diri. Marilah kita belajar dari kegagalan Musa dan meminta kepada Roh Kudus agar Ia memberikan buah Roh kasih, kesabaran, kelemahlembutan dan penguasaan diri. (Gal 5:22-23)

Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages