Rabu, 2 Oktober 2024
Bacaan Alkitab Setahun: Hagai 1-2
Hagai 1:4 (TB) "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Bangsa Israel mengalami keadaan yang tidak baik. Mereka mengalami kegagalan dan ketidakpuasan dalam hidup. Ini ditulis dalam ayat 6.
Hagai 1:6 (TB) Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
Penyebabnya adalah mereka membiarkan Bait Suci dalam keadaan reruntuhan. Mereka membangun dan memperindah rumah kediaman mereka tetapi mengabaikan Bait Suci. Sebab itu Tuhan memakai nabi Hagai mengajak membangun kembali Bait Suci.
Pengertian Bait Suci secara sederhana adalah:
1. Tubuh/hidup orang percaya sebagai bait Roh Kudus.
1 Korintus 6:19 (TB) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Membangun Bait Suci dalam hal ini adalah menjaga dan hidup dalam kekudusan dan persekutuan dengan Tuhan.
2. Membangun kehidupan dan pertumbuhan jemaat sebagai tubuh Kristus.
Efesus 1:22-23 (TB) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Membangun Bait Suci dalam hal ini adalah mendewasakan jemaat secara rohani dan menjaga dalam kesatuan Tubuh Kristus.
3. Rumah ibadah secara fisik.
Dalam Perjanjian Lama, Bait Suci adalah rumah ibadah atau tempat penyembahan bagi bangsa Israel. Meskipun dalam Perjanjian Baru, tempat ibadah bukan tujuan utama dalam penyembahan tetapi keberadaan tempat ibadah yang baik bisa menjadi tempat atau pusat kegiatan dalam membangun jemaat.
Tempat ibadah yang baik dan nyaman bisa menjadi sarana pendukung untuk pertumbuhan iman.
Janji Tuhan mendatangkan berkat.
Hagai 2:19-20 (TB) Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya — mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"
Ketika bangsa Israel mulai peduli dan memperhatikan pembangunan Bait Suci, maka Tuhan berjanji memberi berkat. Jadi mereka dipulihkan dan bisa membangun bukan karena sudah ada berkat atau persediaan. Tetapi sebaliknya, berkat akan mengikuti apabila memiliki rasa peduli untuk membangun Bait Suci. Dengan kata lain punya visi maka berkat mengikuti. Biarlah kebenaran ini bisa kita pahami dan terapkan dalam kehidupan rohani dan pelayanan kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar