Mengapa Bersyukur dan Yang Lain Tidak?


Senin, 28 Oktober 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 16-18

Lukas 17:15-16 (TB)  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan antara Samaria dan Galilea. Galilea adalah daerah di Israel di mana tinggal orang Yahudi. Sedang Samaria adalah daerah luar kota di mana tinggal keturunan campuran antara orang Yahudi dan bangsa-bangsa kafir. Orang Israel menganggap orang Samaria adalah kasta rendah dan kafir sehingga tidak bergaul dengan mereka.

Ketika memasuki sebuah desa adalah sepuluh orang kusta menemui Yesus dari jauh, mereka minta belas kasihan Tuhan untuk menyembuhkan mereka.

Lukas 17:14 (TB)  Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.  

Setelah kesepuluh orang kusta tersebut menjadi tahir (sembuh) ketika dalam perjalanan, ada satu orang yang bersyukur dan kembali kepada Yesus sedang yang sembilan orang tidak bersyukur dan tidak kembali kepada Yesus.

1. Yang bersyukur kepada Tuhan

Ternyata satu orang yang bersyukur setelah disembuhkan adalah orang Samaria. Mengapa ia bersyukur?
- Ia yang merasa tidak layak karena orang Samaria telah menerima anugerah kesembuhan dari Tuhan.
- Ia menjadi percaya kepada Tuhan.
Dalam Lukas 17:15-16 disebutkan orang Samaria ini kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.

Pelajaran: orang yang merasa tidak layak tetapi menerima anugerah yang besar akan selalu bersyukur kepada Tuhan.

2. Yang tidak bersyukur kepada Tuhan.

Lukas 17:17-18 (TB)  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

Ternyata yang tidak tahu bersyukur atas kesembuhan (anugerah) yang mereka terima adalah orang Israel.
Mengapa mereka tidak bersyukur kepada Tuhan?
- Merasa layak sebagai bangsa pilihan Tuhan.
- Merasa mujizat sudah biasa memang disediakan bagi orang Israel.

Pelajaran: orang yang merasa dirinya layak (tinggi) tidak dapat bersyukur (menghargai) anugerah Tuhan bahkan hal itu sudah selayaknya ia terima.

Dari kisah sepuluh orang kusta yang disembuhkan marilah kita meneladani sikap orang Samaria yang menerima kesembuhan. Sesungguhnya kita tidak layak karena dosa dan kesalahan kita, tetapi bila kita diselamatkan, dipulihkan, diberkati, diangkat tinggi dan dipakai Tuhan ... semua karena anugerah-Nya. Sebab itu senantiasa bersyukur dan jangan menjadi tinggi hati. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages