Dasar Pertobatan



Minggu, 27 Oktober 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 13-15

Lukas 15:17-19 (TB)  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Banyak orang Kristen yang hidupnya jatuh bangun dalam dosa. Bahkan sudah dibaptis dan menjadi anggota gereja tetapi masih terus kembali kepada hidup yang lama. Pertobatan membutuhkan dasar, layaknya pondasi dalam sebuah bangunan. Bila pondasinya kuat maka akan kokoh bangunan di atasnya. Sebaliknya bila pondasinya lemah atau rusak maka bangunan di atasnya akan menjadi goyah dan roboh.

Dalam ayat tersebut di atas kita akan belajar dasar-dasar pertobatan yaitu:

1. Kesadaran.

Lukas 15:17 (TB)  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Kata "menyadari keadaannya" merupakan karya dari Roh Kudus untuk menyadarkan seseorang akan dosa-dosanya. Tanpa kesadaran akan sangat sulit seseorang bertobat dari hidup lama, kebiasaan buruk maupun ketidakpercayaannya kepada Tuhan.

2. Niat

Lukas 15:18-19 (TB)  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Niat adalah keinginan atau kehendak yang kuat (tekad) dalam diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu. Mobil bergerak bukan didorong oleh orang lain atau ditarik oleh mobil lain, melainkan karena mesin yang bekerja menjadi pendorongnya. Orang yang bertobat karena dorongan orang lain akan kembali lagi kepada hidup yang lama. Tetapi bila pertobatannya karena niat atau tekad yang kuat dalam dirinya maka akan lebih abadi atau terus dapat bertahan sekalipun mengalami banyak pencobaan dan tantangan di sekitarnya.

Marilah kita periksa dasar-dasar pertobatan kita. Bila kesadaran akan dosa mulai luntur dan niat kita mulai lemah, kita membutuhkan anugerah dan kekuatan dari Tuhan untuk hidup benar dan berkenan kepada-Nya. Tinggalkan hidup dalam dosa, kembalilah kepada Tuhan dan buatlah keputusan yang kuat untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages